Presiden Minta Persediaan Vaksin di Daerah Segera Dihabiskan
Dalam kunjungan kerja ke Madiun, Presiden Jokowi meminta para kepala daerah segera memvaksinasi warganya begitu vaksin tiba di daerah masing-masing. ”Stok vaksin segera habiskan, nanti kami kirim lagi," kata Presiden.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
MADIUN, KOMPAS — Percepatan vaksinasi terus dilakukan, salah satunya juga dengan melibatkan Badan Intelijen Negara. Guna mempercepat vaksinasi, Presiden Joko Widodo juga meminta pemerintah daerah segera menghabiskan persediaan vaksin. Pemerintah pusat akan kembali memasok vaksin.
Pada Kamis (19/8/2021), Presiden Joko Widodo meninjau vaksinasi untuk pelajar di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, serta melihat pelaksanaan vaksinasi di beberapa daerah secara daring. Presiden Joko Widodo bertolak dari Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pukul 08.00, didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Setibanya di Pangkalan Udara TNI AU Iswahyudi, Madiun, Presiden disambut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Panglima Kodam V/Brawijaya Mayor Jenderal Suharyanto, dan Kepala Kepolisian Daerah Jatim Inspektur Jenderal Nico Afinta.
Di Madiun, Presiden meninjau pelaksanaan vaksinasi massal untuk pelajar di SMA Negeri 3 Mejayan, Kabupaten Madiun. Selain itu, konferensi video juga dilakukan bersama sejumlah siswa dari berbagai wilayah, seperti di SMA Negeri 1 Medan, Sumatera Utara; Pondok Pesantren Madrasah Arifah Gowa, Sulawesi Selatan.
Selain itu, juga SMA Negeri 1 Batang Anai, Sumatera Barat; Madrasah Aliyah Negeri Bontang, Kalimantan Timur; SMP Negeri 11 Depok, Jawa Barat; SMP Negeri 5 Kota Semarang, Jawa Tengah; Ponpes Pandanaran Sleman, DI Yogyakarta; SMAN 5 Pekanbaru, Riau; dan Ponpes Al Mubarok Serang, Banten.
Di Kalimantan Timur, Badan Intelijen Negara (BIN) daerah menyiapkan vaksinasi massal. Sejauh ini, menurut Kepala BIN Daerah Kaltim Brigadir Jenderal Danni Koswara, sudah 11.000 vaksin yang didistribusikan di lima kabupaten/kota di Kaltim saat ini.
Kamis ini, vaksinasi di MAN Bontang dilakukan untuk 1.500 siswa dan 500 dosis lainnya diberikan kepada masyarakat dari rumah ke rumah. Wali Kota Bontang Basri Rase menambahkan, ini adalah vaksinasi pertama untuk pelajar di Bontang. Pembelajaran tatap muka belum dilakukan kendati status Bontang sudah turun dari level 4 menjadi level 3.
Sebab, selain siswa-siswi belum divaksin, wilayah di sekitarnya, seperti Samarinda, Kutai Kertanegara, dan Kutai Timur, juga masih berstatus level 4. ”Mudah-mudahan setelah ini bisa pembelajaran tatap muka,” tutur Basri.
Kami mohon bantuan agar stok vaksin selalu dikirim ke Gowa supaya semakin banyak yang divaksin.
Sejauh ini, di Bontang baru 40.000 warga yang mendapat vaksin dari target 135.000. Vaksin yang datang biasanya langsung habis. Di Gowa, selain dipusatkan di Ponpes Madrasah Arifah, vaksinasi juga dilakukan dari rumah ke rumah oleh BIN daerah. Bupati Gowa Adnan Purichta Ischan Yasin Limpo menyebutkan, dari 765.000 penduduk Gowa, 21 persen atau sekitar 160.000 orang sudah divaksin.
”Kami mohon bantuan agar stok vaksin selalu dikirim ke Gowa supaya semakin banyak yang divaksin,” tutur Adnan.
Di Medan, menurut Kepala BIN Daerah Sumut Brigjen Asep Jauhari, target vaksinasi pada Kamis ini mencapai 5.000 orang. Vaksinasi dilakukan di tiga tempat, baik di SMA Negeri 1 Medan maupun secara dari rumah ke rumah di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tutungan.
Di Sumatera Barat pada Kamis ini juga ada sekitar 5.000 orang yang akan divaksin, yang dipusatkan di SMAN 1 Batang Anai dan beberapa SMA di Kabupaten Padang Pariaman. Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, di Sumatera Barat sudah tiba 1,5 juta dosis vaksin dan 1,3 juta di antaranya sudah digunakan.
”Beberapa hari ini akan kami habiskan 200.000 dosis dan besok akan datang tambahan vaksin,” tutur Mahyeldi.
Ketua OSIS SMAN 5 Pekanbaru Tengku Baihaqi mengatakan, setelah siswa divaksin, diharapkan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan kembali. Hal ini akan memudahkan program-program kerja OSIS.
Stok vaksin segera habiskan, nanti kami kirim lagi. Akan ada banyak vaksin yang datang. Saya juga sudah janji kepada gubernur-gubernur, begitu habis, dikirim lagi.
Segera habiskan vaksin
Presiden Jokowi mengatakan, semua pihak berharap pembelajaran tatap muka bisa segera dilakukan. ”Tapi, harus hati-hati, jangan sampai pas dibuka belajar tatap muka ada yang terpapar Covid-19. Karena itu saya titip, yang namanya pake masker harus, meskipun sudah divaksin. Sebab, virus (penyebab) Covid-19 ini selalu bermutasi. Dulu, kita pikir hanya ada varian pertama. Tahu-tahu keluar varian Delta,” tutur Presiden menjawab harapan Tengku Baihaqi.
Presiden Jokowi juga meminta para gubernur dan bupati/wali kota untuk segera memvaksinasi warganya begitu vaksin tiba di daerah masing-masing. ”Stok vaksin segera habiskan, nanti kami kirim lagi. Akan ada banyak vaksin yang datang. Saya juga sudah janji kepada gubernur-gubernur, begitu habis, dikirim lagi,” tutur Presiden.
Selain meninjau vaksinasi di sekolah-sekolah, Presiden juga ikut memantau pelaksanaan vaksinasi dari rumah ke rumah di Kampung Pesilat, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun.
”Hari ini saya meninjau program vaksinasi baik yang di sekolah-sekolah maupun door to door yang dilaksanakan BIN dan kita harapkan program yang dilakukan BIN ini betul-betul bisa berjalan baik tidak hanya di provinsi-provinsi yang telah dilakukan hari ini, tetapi juga di hari-hari yang akan datang,” tambah Presiden seusai peninjauan vaksinasi dari rumah ke rumah.
Metode jemput bola dengan mendatangi masyarakat dan melakukan vaksinasi langsung di rumah-rumah juga diapresiasi. Hal ini dinilai sebagai pelayanan yang baik kepada masyarakat yang ingin divaksinasi. Diharapkan, percepatan program vaksinasi bisa mengurangi penyebaran Covid-19 di Indonesia.