TNI dan Polri Ajak Masyarakat Bahu Membahu Melawan Covid-19
Lima juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai produksi Sinovac kembali tiba di Tanah Air. Dengan demikian, Indonesia sudah menerima 190 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk curah maupun siap pakai.
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Bangsa Indonesia diyakini akan mampu memenangi perang melawan Covid-19, penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2. Namun, untuk itu diperlukan persatuan dan gotong royong semua komponen bangsa.
Asisten Operasi Panglima TNI Mayor Jenderal Syafruddin dan Asisten Operasi Kapolri Inspektur Jenderal Imam Sugianto menyampaikan seruan itu saat menyambut kedatangan vaksin tahap ke-37 secara daring, Senin (16/8/2021). Sebanyak lima juta dosis vaksin Sinovac siap pakai tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin siang. Dengan demikian, sudah 190 juta dosis vaksin, baik dalam bentuk curah maupun siap pakai, yang tiba di Indonesia.
”Kini kita berjuang dan berhadapan dengan pandemi. Sebagaimana kita dulu merdeka dari penjajah, kini kita juga optimistis akan merdeka dari pandemi. Semua bisa dilakukan jika kita bersatu, berjuang bersama, bergotong-royong menghadapi pandemi Covid-19 ini,” tutur Syafruddin,
TNI dan Polri menerjunkan banyak personel dalam penanganan Covid-19, baik dalam mengantisipasi mobilitas masyarakat, penelusuran kontak erat pasien, mauoun percepatan vaksinasi. Untuk mencapai target satu juta penyuntikan per hari, TNI dan Polri membantu memberikan vaksin kepada 400.000 orang per hari, sedangkan pemerintah daerah 600.000 per hari.
Kini kita berjuang dan berhadapan dengan pandemi. Sebagaimana kita dulu merdeka dari penjajah, kini kita juga optimistis akan merdeka dari pandemi. Semua bisa dilakukan jika kita bersatu, berjuang bersama, bergotong-royong menghadapi pandemi Covid-19.
Program vaksinasi TNI dilakukan melalui 803 rumah sakit dan fasilitas kesehatan tingkat pertama milik TNI di seluruh Indonesia. TNI juga bekerja sama dengan komponen masyarakat lain, seperti Walubi, Buddha Tzu Chi, dan Artha Graha. Pada tahap pertama, setidaknya sudah lebih dari 8,4 juta orang yang mendapat dosis pertama vaksin Covid-19. Selain itu, diberikan pula suntikan vaksin dosis kedua untuk 1,4 juta orang. Untuk menyukseskan program serbuan vaksinasi, TNI mengerahkan 10.867 vaksinator.
Seperti TNI, Polri juga melaksanakan program serbuan vaksinasi. Untuk program ini, sejak Februari lalu sampai 14 Agustus, Polri sudah menerima lebih dari 12,3 juta dosis vaksin. Adapun warga yang divaksinasi sebanyak 11,3 juta orang.
Untuk mendukung program ini, kata Imam, Polri menerjunkan 6.008 vaksinator Polri yang dibantu 11.994 orang mitra Polri. Jumlah ini disebut akan berkembang terus.
Kendati saat ini di Indonesia sudah mendapat lebih dari 190 juta dosis vaksin, sampai 15 Februari 2021, baru 53.688 juta warga yang mendapatkan dosis pertama dan 28.112 juta warga yang sudah menerima vaksin dosis kedua. Jumlah tersebut baru 25 persen dari target vaksinasi yang ditetapkan, yakni 208.265 juta orang.
Pengamanan
Selain vaksinasi, Polri juga membantu mengamankan stok dan mendistribusikan vaksin, serta menelusuri kontak erat pasien Covid-19. Untuk penelusuran kontak erat, Polri mengerahkan 61.217 personel di seluruh Indonesia. Mereka terdiri dari 58.929 personel pelacak (tracer) lapangan dan 2.228 personel tracer digital.
”Semua mendapat pelatihan dari Kementerian Kesehatan supaya betul-betul paham secara teknis sebelum terjun ke lapangan,” tambah Imam.
Dalam penanganan Covid-19, Polri juga melibatkan 21.618 personel dari seluruh kekuatan pusat dan kewilayahan. Mereka diterjunkan untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, dan mematuhi aturan pembatasan yang ditetapkan pemerintah.
Selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Polri melakukan penyekatan jalan di 3.164 titik dengan melibatkan 41.145 personel. Dari penyekatan ini, 197.473 kendaraan diperiksa sejak Juli, 48.619 kendaraan diputar balik, dan 1.167.286 orang diperiksa.
Operasi yustisi untuk mendukung pemerintah daerah mendorong kepatuhan protokol kesehatan masyarakat sepanjang 3-14 Agustus juga dilakukan dengan 9.948.555 kegiatan dan sasaran 11.862.443 orang. Dari jumlah ini, lebih dari 9 juta orang mendapat teguran lisan dan lebih dari 5.400 orang diberi teguran tertulis. Adapun sanksi sosial kepada masyarakat yang tidak patuh diberikan kepada 3.313 orang. Penutupan tempat usaha sementara diterapkan pada 483 tempat dengan total denda Rp 51.439.316.