Jangkauan Vaksinasi Diperluas, Pemerintah Menyasar Daerah Pinggiran
Pasokan vaksin dan bahan baku vaksin Covid-19 terus mengalir ke Tanah Air. Pemerintah berupaya memperluas jangkauan vaksinasi dengan menyasar warga di daerah-daerah pinggiran.
Oleh
Mawar Kusuma Wulan
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seiring dengan terus berdatangannya sumbangan vaksin dari negara lain, program vaksinasi akan semakin digalakkan. Pekan ini, pemerintah akan melakukan percepatan vaksinasi untuk warga di daerah-daerah marjinal atau pinggiran. Selain vaksinasi gratis, pemerintah juga menyiapkan vaksin berbayar sebagai upaya memperluas jangkauan vaksinasi.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan, jumlah vaksin di Indonesia masih relatif mencukupi. ”Karena ada sumbangan-sumbangan dari negara lain, 45 juta (dosis) lebih hanya bulan ini. Kami sepakat peningkatan vaksinasi akan dilakukan oleh TNI-Polri dan dinas kesehatan langsung ke daerah marjinal, pinggiran-pinggiran,” ujar Luhut seusai rapat terbatas virtual bersama Presiden Joko Widodo yang juga diikuti Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Senin (12/7/2021).
Menurut Luhut, tim vaksinasi akan mulai menyalurkan vaksin bagi daerah pinggiran tersebut dalam pekan ini. Selain bagi masyarakat marjinal, Menkes Budi menambahkan, pemeritah juga akan memberikan vaksinasi dosis ketiga bagi para perawat dan dokter. Jika pada suntikan pertama dan kedua para tenaga medis mendapat suntikan vaksin CoronaVac produksi Sinovac, untuk dosis ketiga mereka akan memperoleh suntikan vaksin Moderna.
”Kita menyadari beberapa perawat dan dokter ada yang terkena virus Covid-19 dan harus isoman. Kami sangat prihatin, akan terus memperhatikan kesehatan perawat, dokter dan rencananya akan sesegera mungkin segera setelah memfinalisasikan diskusi dengan asosiasi dokter, perawat, bidan untuk melakukan vaksinasi ke tiga dengan Moderna bagi mereka,” ujar Menkes Budi.
Gotong royong
Selain vaksinasi gratis massal dari pemerintah, rapat terbatas bersama Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa vaksin gotong royong berbayar merupakan opsi yang diambil untuk memperluas jangkauan vaksinasi. ”Apakah masyarakat bisa mengambil atau tidak, pemerintah membuka opsi yang luas,” ujar Budi.
Vaksin gotong royong ini disediakan bagi masyarakat yang ingin membeli melalui perusahaan ataupun secara individual. ”Mengapa diperluas ke individu karena banyak pengusaha yang melakukan kegiatannya dan belum bisa mendapat akses melalui program vaksin gotong rotong Kadin (Kamar Dagang dan Industri),” ucap Budi.
Beberapa perusahaan yang belum bisa menjangkau vaksin gotong royong melalui program dari Kadin itu, antara lain, perusahaan pribadi atau perusahaan kecil. Selain itu, beberapa warga negara asing yang tinggal dan beraktivitas seperti di bidang seni atau kuliner juga ingin mendapat akses ke vaksin gotong royong.
”Bisa yang individu. Ini dimulai di saat vaksin pemerintah sudah mulai masif jumlahnya. Bulan ini kita akan dapat 30 juta, bulan depan 40 juta, 50 juta, sehingga akses masyarakat lain besar. Masyarakat opsi lain juga tersedia. Semua tersedia,” tutur Budi.
Bahan baku vaksin
Sementara pada Senin, 12 Juli, Indonesia kembali menerima 10.000.280 dosis bahan baku vaksin Sinovac. Vaksin diangkut dengan pesawat Garuda GA-891 yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang. Kedatangan vaksin ini merupakan tahap ke-21 setelah kedatangan sebelumnya pada Minggu (11/7/2021).
”Kita kembali kedatangan 10.000.280 dosis bahan baku vaksin Sinovac, termasuk overfill atau ekstra 10 (persen) dan 1 RKN reagent,” ujar Budi dalam keterangan secara virtual ketika menyambut kedatangan vaksin.
Dengan kedatangan vaksin kali ini, jumlah vaksin Sinovac dalam bentuk bahan baku bertambah menjadi 115.500.280 dosis yang nanti akan diolah oleh Bio Farma. Dengan demikian, dalam satu bulan ke depan, Indonesia akan memiliki 93 juta dosis vaksin jadi Sinovac yang siap diberikan kepada masyarakat.
Kedatangan vaksin ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam melakukan percepatan dan perluasan program vaksinasi. Kedatangan vaksin juga menjadi upaya pemenuhan target 2 juta suntikan vaksin per hari pada bulan Agustus. Pemerintah berharap segera tercipta kekebalan komunal.
Percepatan vaksinasi menjadi salah satu bagian dari upaya pemerintah untuk menanggulangi lonjakan kasus yang saat ini terjadi. Upaya lain untuk menurunkan laju penularan dengan cepat adalah dengan menerapkan protokol kesehatan dan mematuhi kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro serta PPKM darurat.
”Mengendalikan pandemi dengan lebih baik. Bergotong royong dengan pemerintah untuk menyukseskan program vaksinasi. Vaksin terbaik adalah vaksin yang sudah tersedia. Mari segerakan vaksinasi untuk percepatan mencapai kekebalan komunal,” tambah Budi.