Keterbukaan Akses Jalan Tol Topang Mobilitas dan Daya Saing
Pemerintah terus melanjutkan rencana pembangunan jalan tol di sejumlah daerah. Tak hanya membuka akses serta mempermudah mobilitas orang dan barang, keberadaan tol juga diyakini bisa meningkatkan daya saing produk lokal.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa terbukanya banyak ruas jalan tol di Indonesia diharapkan akan mempercepat mobilitas barang dan orang. Daya saing produk-produk lokal, terutama dalam rangka berkompetisi dengan produk negara lain, pun diharapkan meningkat seiring dengan percepatan mobilitas tersebut.
Presiden Jokowi pada kunjungan kerjanya, Rabu (19/5/2021), meninjau perkembangan pembangunan konstruksi jalan tol ruas Pekanbaru-Padang seksi Pekanbaru-Bangkinang di Kabupaten Kampar, Riau. Jalan tol seksi Pekanbaru-Bangkinang sepanjang 40 kilometer tersebut menjadi bagian dari jaringan Jalan Tol Trans-Sumatera yang akan membentang sepanjang 3.049 kilometer dari Provinsi Aceh hingga Lampung.
”Pagi hari ini saya mengunjungi dan melihat progres, perkembangan, pembangunan Jalan Tol Trans-Sumatera di ruas Dumai-Pekanbaru dan ini berada di sirip Pekanbaru-Bangkinang, dan nanti ke arah Padang,” kata Presiden.
Kepala Negara mengharapkan perkembangan pembangunan jalan tol tersebut semakin hari semakin panjang. Proses pembebasan lahan yang diperlukan untuk pembangunan jalan tol seksi tersebut mencapai 60,70 persen dengan proses konstruksi 65,60 persen.
Konstruksi jalan tol Pekanbaru-Bangkinang ditargetkan selesai pada Desember 2021 dan nantinya akan terhubung dengan jalan tol di wilayah Provinsi Sumatera Barat. ”Dan, sekali lagi, dengan terbukanya banyak ruas jalan tol, kita harapkan mobilitas barang dan orang bisa dipercepat dan kita memiliki daya saing yang tinggi terhadap negara-negara lain,” ujar Presiden.
Dan, sekali lagi, dengan terbukanya banyak ruas jalan tol, kita harapkan mobilitas barang dan orang bisa dipercepat dan kita memiliki daya saing yang tinggi terhadap negara-negara lain.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengharapkan agar dengan terbukanya ruas jalan tol tersebut, produk-produk lokal yang ada, baik di Provinsi Riau maupun Provinsi Sumatera Barat, akan memiliki daya saing yang baik. Daya saing ini terutama diperlukan dalam berkompetisi dengan produk-produk dari negara lain.
Data yang diterima Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menyebutkan, proyek pembangunan ruas jalan tol tersebut mampu menyerap hingga 11.984 tenaga kerja. Proyek tersebut juga menjalankan program padat karya tunai dengan rencana anggaran Rp 21,13 miliar untuk menyerap 5.788 tenaga kerja pada 2021.
Turut mendampingi Presiden dalam peninjauan tersebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, dan Gubernur Riau Syamsuar.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Danang Parikesit menuturkan, ruas tersebut dirancang untuk melibatkan subkontraktor dengan sebagian besar di antaranya subkontraktor lokal. Ada tiga sirip di ruas tol dari Bakauheni, Lampung, hingga Aceh yang menurut rencana akan diresmikan tahun ini, yakni Tebing Tinggi-Pematang Siantar, Pekanbaru-Bangkinang, dan Bengkulu-Taba Penanjung.
Akumulasi tol
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan sekaligus juru bicara Kementerian PUPR, Endra S Atmawidjaja, melalui siaran pers, beberapa waktu lalu, menuturkan, hingga April 2021 tercatat panjang ruas jalan tol yang sudah beroperasi mencapai 2.391 km, terbagi dalam 62 ruas, yang dikelola Badan Usaha Jalan Tol. Total tersebut merupakan akumulasi dari ruas jalan tol yang tuntas dan dioperasikan pada periode 1978-2014 sepanjang 795 km, dilanjutkan periode 2015-2019 (1.298 km), ditambah 246 km pada tahun 2020, dan 54,69 km pada Januari-April 2021.
”Jumlah panjang jalan tol yang akan beroperasi masih akan terus bertambah lagi. Ditargetkan tahun 2021 sebanyak 19 ruas sepanjang 427 km telah dan akan tuntas. Dengan demikian, secara keseluruhan, 2.764 km jalan tol akan selesai dan beroperasi di seluruh Indonesia di akhir tahun 2021,” kata Endra.
Jumlah panjang jalan tol yang akan beroperasi masih akan terus bertambah lagi. Ditargetkan tahun 2021 sebanyak 19 ruas sepanjang 427 km telah dan akan tuntas. Dengan demikian, secara keseluruhan, 2.764 km jalan tol akan selesai dan beroperasi di seluruh Indonesia di akhir tahun 2021.
Endra menuturkan, pada Januari-April 2021 sudah ada tujuh ruas jalan tol baru yang selesai sepanjang 54,69 km; yakni Banda Aceh-Sigli seksi 3 (16 km), Medan-Binjai seksi 1A (4,22 km), Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 1A (2,69 km), Serpong-Cinere seksi 1 (6,5 km), Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran (14,2 km), Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 1 Tahap 1B (8,23 km), dan Bogor Ring Road seksi 3A (2,85 km). Sebagai gambaran, ruas Serpong-Cinere dan Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran tersebut beberapa waktu lalu diresmikan oleh Presiden Jokowi.
Sisanya, 14 ruas tol sepanjang 373 km ditargetkan tuntas hingga akhir 2021, yang terdiri dari ruas Trans-Sumatera (172,9 km), yakni jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi Kuala Tanjung-Pematang Siantar (96,5 km); Sigli-Banda Aceh seksi 2, 5, dan 6 (18,8 km); Padang-Pekanbaru ruas Pekanbaru-Bangkinang (40 km); serta Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu ruas Bengkulu-Taba Penanjung (17,6 km).
Ruas jalan tol selanjutnya yang akan tuntas hingga akhir 2021 berada di wilayah Jabodetabek (77,47 km) yang terdiri dari jalan tol Cibitung-Cilincing seksi 1-4 (34,77 km), Cimanggis-Cibitung seksi 2 Jatikarya-Cibitung (23 km), Bekasi-Cawang-Kampung Melayu seksi 2A (4,9 km), enam ruas tol DKI seksi A Kelapa Gading-Pulau Gebang (9,3 km), dan Serpong-Balaraja seksi 1A (5,5 km).
Berikutnya adalah lima ruas tol nontrans dengan total panjang 122,7 km yang terdiri dari jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan seksi 1, 2, 3, dan 6 (38,5 km); Ciawi-Sukabumi seksi 2 (11,9 km); Serang-Panimbang seksi 1 (26,5 km); Balikpapan-Samarinda seksi 1 dan 5 (33,1 km); serta Manado-Bitung seksi 2B Danowudu-Bitung sepanjang 12,7 km. (CAS)