Dengar Masukan Pengamat, Jokowi Akan Bangun Rumah untuk Keluarga Awak KRI Nanggala
Pemerintah sediakan rumah 53 keluarga awak kapal selam KRI Nanggala-402. Soal lokasinya, pemerintah ikuti keinginan keluarga. Selain kenaikan pangkat dan bintang jasa, pemerintah juga menjamin pendidikan anak awak KRI.
Oleh
FX LAKSANA AS
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah akan segera menyediakan rumah untuk 53 keluarga yang ditinggalkan awak kapal selam KRI Nanggala-402. Adapun soal lokasinya, pemerintah mengikuti aspirasi masing-masing keluarga. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono diminta segera mengurusnya agar keluarga awak dapat segera tinggal di rumah miliknya.
”Atas nama negara, atas nama pemerintah, atas nama rakyat, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya para patriot KRI Nanggala-402. Semoga arwah beliau-beliau diterima di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik, diampuni dosa-dosanya,” kata Presiden mengawali pidatonya di depan 53 istri dan keluarga besar KRI Nangala-402 di hanggar Landasan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/4/2021).
Presiden menegaskan sekali lagi bahwa pemerintah memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat atas pengorbanan awak KRI Nanggala-402 kepada negara. Pemerintah juga menjamin keberlanjutan pendidikan anak-anak dari 53 awak KRI Nanggala-402 hingga jenjang perguruan tinggi. ”Tadi saya sampaikan kepada Panglima TNI dan KSAL agar pengaturan dan mekanismenya diatur agar semuanya rapi,” kata Presiden.
Pemerintah, Presiden menambahkan, juga akan menyediakan rumah bagi 53 keluarga awak KRI Nanggala-402. Soal lokasinya, pemerintah mengikuti aspirasi masing-masing keluarga. ”Nanti Ibu-ibu sekalian akan juga dibangunkan rumah yang tempatnya kami mengikuti (kemauan) Ibu-ibu semuanya. Terserah bisa di Gresik, Sidoarjo, atau tempat lain. Dan mekanisme ini nanti, tolong juga Pak KSAL dan Panglima TNI bisa mengaturnya sesegera mungkin sehingga ini bisa segera dilaksanakan,” kata Presiden.
Presiden Jokowi sebelumnya menaruh perhatian atas gugurnya 53 awak dalam KRI Naggala-402 yang tenggelam di kedalaman 830 meter di bawah laut. Selain memberikan kenaikan satu tingkat kepada para awak, Presiden Jokowi juga memberikan tanda bintang jasa serta menyekolahkan anak-anak 53 awak hingga strata.
Atas nama negara, atas nama pemerintah, atas nama rakyat, saya menyampaikan dukacita yang mendalam atas gugurnya para patriot KRI Nanggala-402. Semoga arwah beliau-beliau diterima di sisi-Nya, diberikan tempat yang terbaik, diampuni dosa-dosanya.
Sebelumnya, pengamat militer dari Universitas Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie, menyatakan, perhatian pemerintah untuk menyekolahkan anak-anak prajurit awak KRI Nanggala-402 hingga strata sudah hal yang sewajarnya dilakukan pemerintah. Keputusan itu tetaplah merupakan gestur yang sangat baik dari negara.
”Mungkin harus dipikirkan juga untuk yang bermasalah rumah tinggal, disewakan atau bagaimana. Kalau memang pemerintah membangunkan rumah, nah sudah top betul itu. Salut pada kebijakan Presiden yang sangat memperhatikan keluarga semua yang gugur pada kecelakaan Nanggala,” kata Connie (Kompas.id, 25/4/2021).
Keluarga sampaikan keinginan
Menutup pidato singkatnya, Presiden membuka kesempatan bagi keluarga awak KRI Nanggala-402 untuk menyampaikan keinginan kepada pemerintah. ”Saya kira itu mungkin sedikit yang bisa saya sampaikan pada kesempatan yang baik ini. Kalau misalnya ada keinginan atau masukan yang ada, saya persilakan disampaikan atau nanti bisa disampaikan lewat Panglima TNI atau KSAL,” kata Presiden.
Sementara dalam laporannya, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menyatakan, pemerintah telah menaikkan pangkat satu tingkat seluruh almarhum awak KRI Nanggala-402. Pemerintah juga telah memberikan tanda kehormatan Jalasena Nararya. Hal tersebut merupakan suatu bentuk penghormatan kepada prajurit yang telah mengabdikan diri untuk menjaga kedaulatan negara di laut.
Kami yakin kehadiran Presiden dan para pejabat negara dapat memberikan dukungan moral kepada keluarga prajurit. Ini juga sebagai bentuk penghormatan bangsa Indonesia kepada prajurit TNI.
”Kami yakin kehadiran Presiden dan para pejabat negara dapat memberikan dukungan moral kepada keluarga prajurit. Ini juga sebagai bentuk penghormatan bangsa Indonesia kepada prajurit TNI,” kata Yudo.
Hadir dalam silaturahmi tersebut istri dan keluarga dari 53 prajurit KRI Nanggala-402. Sementara mendampingi Presiden, antara lain, Ketua DPR Puan Maharani, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dalam kunjungan kerjanya sehari ke Provinsi Jatim, salah satu agendanya adalah menemui perwakilan keluarga awak KRI Nanggala-402. Selain itu, Presiden juga melakukan peninjauan proses tanam dan panen padi di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, dan berdialog pula dengan perwakilan petani setempat, serta menuju lokasi terdampak gempa yang terletak di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Di lokasi tersebut, Presiden akan meninjau tenda trauma healing, dapur umum, hingga lokasi pengungsian.
Pada sore harinya, Presiden dan rombongan akan kembali ke Pangkalan TNI AU Abdul Rachman Saleh untuk kemudian lepas landas ke Jakarta. Turut serta dalam penerbangan menuju Provinsi Jawa Timur tersebut, antara lain, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, Komandan Paspampres Mayjen TNI Agus Subiyanto, serta Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.