Pemerintah Jamin Pendidikan Anak Prajurit KRI Nanggala-402
Pasca ugurnya 53 awak KRI Nanggala-402 saat bertugas, pemerintah akan memberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian mereka selama ini. Selain kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi, juga bintang tanda jasa.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah memberikan penghargaan atas dedikasi dan pengabdian 53 prajurit TNI Angkatan Laut yang gugur saat bertugas dalam KRI Nanggala-402. Selain memberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta bintang jasa Jasalena, pemerintah juga akan menjamin pendidikan putra-putri para prajurit Hiu Kencana.
Pemberian penghargaan itu disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo melalui keterangan resmi dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/4/2021). "Negara akan memberikan akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta bintang jasa Jasalena atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan prajurit-prajurit terbaik," kata Presiden.
KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang saat latihan peluncuran rudal di perairan Bali, Rabu (21/4/2021). Setelah melakukan berbagai upaya pencarian, pada Minggu (25/4/2021), Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto secara resmi menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam dan 53 prajurit Hiu Kencana gugur saat menjalankan tugas di perairan utara Bali.
Didampingi Wakil Presiden Ma\'ruf Amin, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan, Presiden menyampaikan duka cita mendalam atas gugurnya 53 prajurit TNI AL di KRI Nanggala.
Presiden menyebut, para ke-53 prajurit itu merupakan putra-putri terbaik bangsa, patriot penjaga kedaulatan Negara. "Pengabdian saudara-saudara akan terpatri di sanubari seluruh rakyat Indonesia. Semoga arwah prajurit-prajurit Hiu Kencana mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa, serta keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan, kesabaran, dan ketabahan," tuturnya.
"Negara akan memberikan akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta bintang jasa Jasalena atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan prajurit-prajurit terbaik"
Atas dedikasi, pengabdian, serta pengorbanan para patriot KRI Nanggala-402, pemerintah memberikan penghargaan kenaikan pangkat serta bintang jasa Jalasena. Bintang Jalasena merupakan tanda kehormatan yang diberikan kepada anggota TNI AL yang telah menunjukkan kemampuan, kebijaksaan, serta jasa-jasa luar biasa melebihi panggilan kewajiban.
Tak hanya itu pemerintah juga berjanji akan menjamin pendidikan putra-putri prajurit KRI Nanggala-402 hingga sarjana. "Pemerintah juga akan menjamin pendidikan putra-putri keluarga prajurit KRI Nanggala-402 hingga jenjang pendidikan S1," kata Presiden.
Dalam kesempatan itu Presiden juga menyampaikan apresiasi serta penghargaan kepada TNI, Polri, Basarnas, Bakamla, BPPT, KNKT, serta semua pihak yang terlah berupaya maksimal dalam proses pencarian KRI Nanggala-402. Tak lupa, Presiden juga menyampaikan terima kasih serta penghargaan kepada negara-negara sahabat yang telah bekerja keras membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402.
Evaluasi alutsista
"Penghargaan saja tidak cukup untuk membalas pengabdian para patriot yang gugur saat bertugas di KRI Nanggala-402. Pemerintah harus menjadikan tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-402 sebagai pelajaran untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista)"
Ucapan bela sungkawa juga datang dari berbagai kalangan, salah satunya Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo. Penerima Brevet Hiu Kencana itupun mendukung pemberian kenaikan pangkat secara berjenjang untuk 53 prajurit KRI Nanggala-402. Begitu pula keputusan pemerintah menjamin pendidikan putera-puteri prajurit KRI Nanggala-402.
Tetapi menurut Bambang, penghargaan saja tidak cukup untuk membalas pengabdian para patriot yang gugur saat bertugas di KRI Nanggala-402. Pemerintah harus menjadikan tragedi tenggelamnya KRI Nanggala-402 sebagai pelajaran untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Politikus Partai Golkar itu menegaskan, pemerintah tidak boleh lagi membeli alutsista bekas agar tidak ada lagi nyawa prajurit yang gugur dalam tugas. "Tidak boleh kita beli barang bekas lagi. Jika perlu, dilakukan audit terhadap sistem perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan agar ke depan tak ada lagi nyawa prajurit yang gugur dalam latihan," kata Bamsoet.
Tak hanya itu, Bamsoet juga mendorong proses evakuasi jenazah seluruh prajurit beserta pecahan KRI Nanggala-402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter di bawah permukaan laut, tetap dilanjutkan. Apalagi saat ini Indonesia sudah mendapatkan bantuan dari organisasi operasi dan penyelamatan kapal selam internasional, Ismerlo.