Pahami Perasaan Keluarga, Presiden Jokowi Instruksikan Prioritas Utama Keselamatan 53 Awak
Hari kedua tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan utara Bali, Presiden Jokowi meminta agar upaya pencarian dilakukan sekuat tenaga. Prioritas utama pencarian adalah menyelamatkan 53 awak kapal selam TNI AL.
P
Oleh
Nina Susilo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta upaya pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 dilakukan sekuat tenaga. Prioritas utama dari upaya ini adalah menyelamatkan 53 awak kapal.
Presiden Joko Widodo menyampaikan telah memerintahkan Panglima Tentara Nasional Indonesia, Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Kepala Badan SAR Nasional, dan instansi lain untuk mengerahkan segala kekuatan untuk mencari KRI Nanggala-402 dan menyelamatkan awak kapal. ”Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal,” ujarnya dalam keterangan pers yang disampaikan secara daring, Kamis (22/4/2021) sore, dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Kapal selam KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang dalam misi latihan di perairan utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021) dini hari lalu. Dalam latihan ini, KRI Nanggala-402 membawa 49 anak buah kapal, seorang komandan satuan, dan tiga personel senjata.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudho Margono sebelumnya melaporkan kejadian ini kepada Presiden Jokowi. Panglima TNI dan KSAL pun memimpin langsung upaya pencarian di lapangan.
Prioritas utama adalah keselamatan 53 awak kapal.
Kapal survei KRI Rigel dikerahkan juga dalam misi SAR ini. Selain itu, TNI AL juga mengerahkan KRI Pulau Rengat, KRI Raden Eddy Martadinata, KRI I Gusti Ngurah Rai, dan KRI Diponegoro dengan menggunakan sonar aktif di sekitar lokasi penyelaman KRI Nanggala-402. Beberapa helikopter juga dikerahkan untuk melakukan pencarian dari udara.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono menambahkan, misi pencarian sedang berlangsung dan bantuan dari Singapura sedang dalam perjalanan menuju titik yang diperkirakan menjadi lokasi tenggelamnya KRI.
”Prosedur ISMERLO atau International Submarine Escape and Rescue Liaison Office sudah dilakukan dan mendapat respons dari Singapura dan Australia,” ujarnya.
Lebih jauh, Presiden Jokowi juga menyatakan memahami betul perasaan keluarga awak kapal. ”Sekali lagi, pemerintah akan terus mengupayakan yang terbaik untuk menyelamatkan semua awak kapal,” katanya.
Presiden juga mengajak seluruh masyarakat mendoakan supaya upaya pencarian dan penyelamatan lancar. Tak hanya itu, diharapkan KRI Nanggala bisa ditemukan dan seluruh awak benar-benar selamat.
KRI Nanggala semula ikut dalam skenario latihan penembakan rudal di Laut Bali. Latihan ini menurut rencana dihadiri Panglima TNI dan KSAL dan digelar Kamis ini.
KRI Nanggala diduga tenggelam saat sedang geladi resik untuk latihan penembakan rudal. KRI Nanggala-402 hilang kontak dan tidak bisa dihubungi sekitar pukul 03.00. Saat itu, KRI Nanggala-402 telah mendapat izin menyelam untuk melaksanakan latihan penembakan torpedo.
Kerusakan tangki kapal selam
Dari pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam. Ini mengindikasikan kemungkinan terjadinya kerusakan tangki bahan bakar minyak karena tekanan air laut atau merupakan sinyal posisi dari kapal selam KRI Nanggala-402.
Kadispenal dalam keterangannya, Rabu (21/4/2021) lalu, mengatakan, dari pengamatan udara dengan helikopter, ditemukan tumpahan minyak di sekitar posisi menyelam. Ini mengindikasikan kemungkinan terjadinya kerusakan tangki bahan bakar minyak karena tekanan air laut atau merupakan sinyal posisi dari kapal selam KRI Nanggala-402.
KRI Nanggala-402 adalah kapal selam buatan Jerman Howald Deutche Werke (HDW) tahun 1977. Bersama KRI Cakra-401, KRI Nanggala-402 tiba di Indonesia pada 1981.
Kadispenal mengatakan, kendati sudah berusia 30 tahun, kapal selam ini dalam kondisi material dan personel siap.