Panglima TNI: Kapal Survei TNI AL Dikerahkan untuk Misi Pencarian KRI Nanggala
Kapal selam TNI AL KRI Nanggala-402 hilang di perairan utara Pulau Bali. Kapal survei TNI AL dikerahkan untuk melakukan pencarian.
Oleh
Iwan Santosa
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI mengerahkan kapal survei hidro oseanografi KRI Spica milik TNI AL untuk misi SAR pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak di perairan utara Pulau Bali, Rabu (21/4/2021). Melalui komunikasi telepon, Panglima TNI menjelaskan, kapal survei tersebut memiliki kemampuan untuk misi pencarian bawah air.
Panglima TNI melalukan kunjungan kerja ke Bali, Selasa pagi, untuk menyaksikan misi simulasi operasi kapal selam dan meninjau program vaksinasi Covid-19 bagi prajurit TNI.
Kapal selam ini diperkirakan hilang di perairan sekitar 60 mil atau sekitar 95 kilometer, dari utara Pulau Bali, sekitar pukul 03.00.
Misi SAR terhadap KRI Nanggala-402 dilakukan setelah kapal selam buatan Jerman tersebut hilang kontak saat menjalankan latihan di perairan utara Pulau Bali. Kapal selam tersebut direncanakan mengikuti latihan penembakan torpedo.
Kapal selam KRI Nanggala tersebut buatan Jerman tahun 1981 dan dapat mengangkut 34 anak buah kapal (ABK).
Adapun kapal survei Spica 934 yang dikerahkan untuk misi SAR adalah satu dari dua kapal survei termodern di Asia Tenggara yakni KRI Spica dan KRI Rigel. Kapal tersebut memiliki wahana selam buatan Konigsberg dengan jangkauan kedalaman 1.000 meter, echo sounder, dan berbagai perlengkapan lain.
Sebelumnya, kapal survei tersebut juga dilibatkan dalam Misi SAR pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, tanggal 9 Januari 2021. KRI Spica membawa 30 ABK dan dapat mengangkut 14 personel tambahan serta mampu beroperasi mandiri di laut selama 22 hari.
KRI Nanggala-402 merupakan satu dari dua kapal selam tua buatan industri Howaldt Deutsche Werke (HDW), Kiel, Jerman Barat. Pengadaan kedua kapal selam ini, pada 1981, merupakan upaya untuk kembali memperkuat kekuatan laut Indonesia.
Nanggala merupakan kapala selama Kelas Cakra yang dipesan pada 2 April 1977 dan selesai dibuat pada 1981. Di Jerman, kapal selam ini dikenal sebagai kapal selam serang Type 209, yang ditenagai diesel elektrik.