Wapres: Mathla’ul Anwar Diharapkan Konsisten Sebarkan Dakwah yang Damai
Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara virtual memberikan sambutan dalam penutupan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar. Wapres berharap Mathla’ul Anwar terus menjaga komitmen mengajarkan Islam yang ”wasathy”, Islam yang ramah.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Muktamar Ke-20 Mathla’ul Anwar berakhir dengan terpilihnya KH Embay Mulya Syarief sebagai ketua umum periode 2021-2016 pada Sabtu (3/4/2021). Organisasi kemasyarakat Islam yang didirikan pada 1916 itu diharapkan terus menjaga komitmen menyebarkan ajaran Islam jalan tengah melalui pendidikan dan dakwah dengan menggunakan narasi kedamaian.
Harapan itu disampaikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan pidato penutupan Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar secara virtual dari Kediaman Resmi Wapres di Jalan Diponegoro, Jakarta. ”Saya meminta Mathla’ul Anwar terus menjaga komitmen dan khittah-nya dengan terus mengajarkan Islam yang wasathy, yaitu Islam yang ramah, bukan Islam yang marah,” katanya.
Muktamar ke-20 Mathla’ul Anwar digelar pada 1-3 April di Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Selain membahas berbagai persoalan bangsa dan jalan keluar yang ditawarkan, muktamar juga digelar untuk memilih ketua umum baru. Para pengurus ormas Islam yang memiliki ribuan lembaga pendidikan itu juga memilih KH Embay Mulya Syarief sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar menggantikan KH Sadeli Karim.
Wapres menyampaikan, tema muktamar ”Menata Umat, Merekat Bangsa” sangatlah tepat, tak hanya bagi Mathlaul Anwar, tetapi juga ormas lainnya di Indonesia. Sebab, sejak sebelum kemerdekaan, seluruh ormas, termasuk ormas keagamaan, telah bersepakat untuk mewujudkan cita-cita bersama, yakni Indonesia yang rukun, bersatu, adil, dan maju.
Oleh karena itu, Wapres berpesan, tema yang ditetapkan tak hanya sekadar wacana, tetapi dilaksanakan melalui program kerja konkret. Untuk menata umat secara luas, misalnya, Mathla’ul Anwar bisa memulai dengan melakukan penataan ke dalam, membangun serta membenahi ribuan satuan pendidikan yang dikelola.
Pemerintah siap bersinergi dengan Mathla’ul Anwar untuk membangun pendidikan demi menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berakhlak mulia, seperti yang diamatkan dalam konstitusi. ”SDM yang unggul adalah SDM yang sehat, cerdas, kreatif, dan inovatif. Berdaya saing, menguasai imtak (iman dan takwa) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), serta berwawasan kebangsaan,” ujar Wapres.
Terkait hal itulah, Mathla’ul Anwar diharapkan menjaga komitmen dan khittah mengajarkan Islam wasatiyyah atau jalan tengah. Dakwah Islam harus disampaikan dengan penuh kesejukan, menggunakan narasi kerukunan, bukan narasi konflik, apalagi kekerasan. Wapres mengingatkan, dakwah dengan narasi kedamaian itu merupakan tradisi yang diajarkan oleh pendiri Mathla’ul Anwar KH Mas Abdurrahman.
Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga meminta Mathla’ul Anwar menjalankan tugas keulamaan dengan membangun kemaslahatan dan kemanfaatan serta menghilangkan kerusakan-kerusakan dan bahaya. ”Bahaya yang sedang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah Covid-19 yang juga merupakan bahaya global (ad-dhararul áam). Oleh karena itu, menjadi kewajiban kita semua untuk menangkal bahaya tersebut,” tuturnya.
Tak lupa, Wapres juga menyampaikan selamat atas suksesnya penyelenggaraan muktamar serta terpilihnya ketua umum baru. Dengan kepemimpinan baru diharapkan Mathla’ul Anwar lebih berkembang dan menjadi ormas yang mampu menata umat sekaligus merekatkan bangsa.
Sementara Embay menyampaikan komitmen untuk mengembalikan Mathla’ul Anwar ke khittah-nya sebagai ormas Islam yang bergerak di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Tak hanya siap menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan SDM yang berkualitas dan berintegritas, Mathla’ul Anwar juga siap memperkuat tali persaudaraan bangsa dalam bingkai keberagaman.