Presiden Jokowi mengimbau masyarakat tetap tenang sekaligus waspada. Presiden juga mengimbau masyarakat tetap menjaga persatuan. Pernyataan Presiden dilontarkan menyusul serangan teroris ke Mabes Polri kemarin.
Oleh
FX LAKSANA AS
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Menyikapi tindakan terorisme di Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia pada Kamis lalu, Presiden Joko Widodo mengimbau agar masyarakat tetap tenang sekaligus waspada. Presiden juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga persatuan.
”Terkait terjadinya aksi terorise di Mabes Polri, saya minta kepada masyarakat di seluruh Tanah Air agar semuanya tetap tenang, tetapi juga waspada dan menjaga persatuan. Dan, kita semuanya bersatu melawan terorisme,” kata Presiden saat memberikan pidato peresmian Tol Serpong-Cinere ruas Serpong-Pamulang dan Tol Cengkareng-Batuceper-Kunciran di Gerbang Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/4/2021).
Untuk itu, Presiden juga telah menginstruksikan kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kepala Badan Intelejen Negara Budi Gunawan untuk meningkatkan kewaspadaan. ”Saya tegaskan sekali lagi, tidak ada tempat bagi terorisme di Tanah Air,” kata Presiden.
Terkait terjadinya aksi terorise di Mabes Polri, saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh Tanah Air agar semuanya tetap tenang, tetapi juga waspada dan menjaga persatuan. Dan, kita semuanya bersatu melawan terorisme.
Mengutip siaran pers Kepolisian Negara Republik Indonesia, Listyo dalam keterangan pers, Rabu (31/3), menyatakan, teroris yang menyerang petugas di Mabes Polri, Jakarta, adalah seorang wanita berinisial ZA. Alamatnya di jalan Lapangan Tembak, Kepala Dua Wetan, Jakarta Timur.
Pelaku masuk melalui pintu belakang Mabes Polri melewati pos penjagaan. Kepada petugas, ia menanyakan kantor pos yang berada di Mabes Polri. Petugas jaga pun menunjukkan lokasinya. Setelah beberapa langkah, pelaku kembali ke pos jaga dan menyerang petugas.
Yang bersangkutan ini adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi ISIS. Yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media soaial, yang bersangkutan memiliki akun IG yang baru dibuat 21 jam yang lalu. Di mana di dalamnya ada bendera ISIS.
ZA, menurut Listyo, adalah lone wolf yang memiliki ideologi ISIS. Kesimpulan ini diperoleh dari hasil penelusuran profil pelaku di media sosialnya. Beberapa saat sebelum menyerang petugas di Mabes Polri, ZA memposting di akun Instagram bendera ISIS.
”Yang bersangkutan ini adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi ISIS. Yang dibuktikan postingan yang bersangkutan di media soaial, yang bersangkutan memiliki akun IG yang baru dibuat 21 jam yang lalu. Di mana di dalamnya ada bendera ISIS,” kata Kapolri.
Pelaku merupakan mahasiswa salah satu universitas swasta yang drop out pada semester lima. Dalam penggeledahan di tempat tinggal ZA, polisi menemukan sepucuk surat wasiat yang ditujukan kepada orangtua pelaku. Salah satu isinya adalah bahwa pelaku minta pamit.