Sasaran program vaksinasi nasional terus diperluas hingga para petugas pelayanan publik. Karena itu, PT Biofarma memulai produksi vaksin Covid-19 dengan bahan baku yang diperoleh dari Sinovac, perusahaan farmasi China.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sasaran program vaksinasi nasional terus diperluas sehingga tak hanya tenaga kesehatan yang mendapatkan vaksin Covid-19, tetapi juga para petugas pelayanan publik. Untuk memenuhi kebutuhan serta menjaga pasokan vaksin di dalam negeri, PT Biofarma pun memulai produksi vaksin Covid-19 dengan bahan baku yang diperoleh dari Sinovac, perusahaan farmasi asal China.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito, dalam jumpa wartawan virtual, Selasa (9/2/2021), memaparkan, saat ini pemerintah tengah menyelesaikan vaksinasi untuk para tenaga kesehatan, termasuk tenaga kesehatan berusia di atas 60 tahun atau lansia. Setelah vaksinasi untuk para tenaga kesehatan rampung, pemerintah akan memberikan vaksin kepada para petugas pelayan publik.
”Program vaksinasi bagi pelayan publik dilakukan setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan selesai diselenggarakan,” kata Wiku yang memberikan keterangan dari Kantor Presiden, Jakarta.
Vaksinasi terhadap tenaga kesehatan berusia lanjut dilakukan setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan izin pemakaian darurat vaksin Coronavac untul lansia. Izin diberikan setelah melihat dan menganalisis hasil uji klinis penggunaan vaksin Coronavac pada kelompok usia lanjut di China dan Brasil. Tenaga kesehatan yang masuk kategori lansia menjadi prioritas karena selama ini tingkat kematian kibat Covid-19 pada kelompok usia di atas 60 tahun relatif tinggi. Vaksinasi diharapkan dapat menurunkan risiko kematian akibat Covid-19 pada lansia.
Program vaksinasi bagi pelayan publik dilakukan setelah vaksinasi kepada tenaga kesehatan selesai diselenggarakan.
Saat ini pemerintah juga tengah menyiapkan vaksinasi bagi para petugas pelayan publik. Untuk memperlancar program vaksinasi nasional, pemerintah melalui PT Biofarma mulai memroduksi vaksin dengan bahan baku yang diperoleh dari Sinovac.
”PT Biofarma akan memulai produksi vaksin dari Sinovac. Dengan demikian, Indonesia dapat memiliki suplai vaksin secara mandiri dan siap menjalankan program vaksinasi bagi pelayan publik, setelah vaksinasi terhadap tenaga kesehatan selesai,” ujar Wiku.
Bahan baku vaksin dari Sinovac telah tiba di Tanah Air pada 12 Januari lalu. Sebanyak 15 juta dosis bahan baku vaksin itu mulai diolah Biofarma dan ditargetkan selesai pada 11 Februari 2021.
Dalam keterangan yang disiarkan langsung oleh saluran Youtube Sekretariat Presiden itu, Wiku juga menjelaskan bahwa vaksinasi nasional bertujuan untuk membentuk kekebalan komunitas. Untuk dapat mencapai tujuan itu, sebanyak 70 persen penduduk di Tanah Air harus mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Karena itu, menurut Wiku, semua penduduk yang memenuhi kriteria akan mendapatkan vaksin Covid-19. Hanya saja, waktu pemberiannya yang berbeda, didasarkan pada tingkat risiko tiap-tiap penduduk. ”Prinsipnya, pemerintah memprioritaskan vaksin pada yang berisiko secara bertahap, sesuai dengan etika medis,” tuturnya. Terkait usulan vaksinasi mandiri, Wiku hanya menyampaikan bahwa vaksinasi harus dilakukan di bawah izin resmi pemerintah.
Secara terpisah, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Syamsuddin mengajak masyarakat mendukung program vaksinasi nasional yang dijalankan pemerintah. Menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk memutus mata rantai Covid-19. ”Kita semua harus waspada dan mendukung vaksinasi ini,” tuturnya.
MCCC pun berharap masyarakat, khususnya warga persyarikatan Muhammadiyah, untuk tidak ragu menerima vaksin Covid-19. Pada saatnya masyarakat akan mendapatkan giliran vaksinasi, setelah vaksinasi terhadap kelompok berisiko tinggi, seperti tenaga kesehatan, selesai dilakukan.
Kasus turun
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air turun pada satu pekan terakhir. Penurunan sebesar 10,8 persen itu menunjukkan adanya penurunan penularan di masyarakat.
Sementara itu dalam laporannya, Wiku juga menyampaikan bahwa kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air turun pada satu pekan terakhir. Penurunan sebesar 10,8 persen itu menunjukkan adanya penurunan penularan di masyarakat.
Meski begitu, Satgas mencatat, masih terdapat lima provinsi yang harus meninjau ulang penanganan Covid-19. Pasalnya, kelima provinsi itu mencatatkan penambahan kasus positif Covid-19 tertinggi di Tanah Air.
Wiku memaparkan, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kenaikan kasus positif tertinggi, yakni sebanyak 4.204 kasus pada satu pekan terakhir. Disusul oleh Nusa Tenggara Timur dengan kenaikan 480 kasus, Kalimantan Utara 333 kasus, Sumatera Utara 233 kasus, dan Kalimantan Timur 206 kasus.
Tak hanya itu, kasus kematian akibat Covid-19 juga mengalami penurunan hingga 32 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya. Kondisi itu menunjukkan upaya perawatan pasien Covid-19 sudah relatif baik sehingga angka kematian dapat ditekan.