Lantik Menteri Baru, Presiden Pesan Penanganan Covid-19 Jadi Fokus
Melalui akun media sosialnya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan bahwa sudah saatnya menatap hari esok dengan tekad, semangat, dan harapan baru.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Prediksi publik bahwa Presiden Joko Widodo akan merombak kabinet bertepatan dengan hari lahirnya yang jatuh pada Rabu (23/12/2020) pon akhirnya terbukti. Enam menteri baru dilantik di Istana Negara, Jakarta, dengan tugas utama menangani pandemi Covid-19 beserta dampak sosial dan ekonomi.
Keenam menteri baru itu ialah Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Kelautan dan Perikanan Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno, Menteri Perdagangan M Lutfi, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Mereka dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 133/P/Tahun 2020 tentang Pengisian dan Pergantian Beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju dalam Sisa Jabatan Periode 2019-2024.
Dalam upacara yang juga diikuti Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu, Presiden memimpin para menteri baru itu membacakan sumpah jabatan. ”Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Presiden, diikuti enam menteri yang hadir dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Meski hanya dihadiri oleh undangan terbatas demi mematuhi protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19, upacara pelantikan berlangsung seperti biasanya. Upacara diawali dengan menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” dan diakhiri dengan penyampaikan ucapan selamat dari Presiden dan Wapres kepada para anggota kabinet yang baru dilantik.
Perombakan kabinet kali ini salah satunya dilakukan untuk mengisi dua pos menteri yang kosong, yakni Menteri Sosial yang sebelumnya dijabat Juliari P Batubara serta Menteri Kelautan dan Perikanan yang sebelumnya diisi oleh Edhy Prabowo. Kedua pos menteri itu kosong setelah Juliari dan Edhy ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi karena disangka terlibat kasus suap.
Tak hanya itu, perombakan juga dilakukan untuk mengganti empat menteri lainnya, yakni Menteri Kesehatan yang sebelumnya dijabat oleh Terawan Agus Putranto, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif WishnutamaKusubandio, serta Menteri Agama yang sebelumnya dijabat Fachrul Razi.
Sampai saat ini, Presiden belum menjelaskan alasan penggantian keempat menteri tersebut. Hanya saja melalui akun media sosialnya, Presiden menyampaikan pesan bahwa sudah saatnya menatap hari esok dengan tekad, semangat, dan harapan baru.”Yang lalu biarlah berlalu, menjadi kenangan, juga pelajaran. Kita menatap hari esok dengan tekad, semangat, dan memancang harapan yang baru,” tulis Presiden Jokowi melalui akun resmi di sejumlah media sosial.
Presiden menyampaikan pesan bahwa sudah saatnya menatap hari esok dengan tekad, semangat, dan harapan baru.
Sementara itu, menurut para menteri baru, mereka diberi tugas utama untuk menyelesaikan pandemi Covid-19 beserta dampaknya, termasuk pemulihan ekonomi nasional. ”Khusus untuk tugas, kami diminta fokus bagaimana bisa menangani Covid-19 secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya,” kata Budi Gunadi seusai pelantikan.
Budi yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN itu menegaskan, penyelesaian pandemi Covid-19 menjadi fokus utama agar kehidupan masyarakat bisa segera kembali normal. Anak-anak bisa segera kembali ke sekolah, dan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun bisa segera kembali menjalankan usahanya.
Namun, untuk itu, lanjut Budi, Kementerian Kesehatan tidak bisa bekerja sendirian. Pandemi Covid-19 merupakan masalah besar sehingga diperlukan kerja sama dan gotong royong untuk bisa segera mengendalikan penularan penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 tersebut.
Pandemi Covid-19 merupakan masalah besar sehingga diperlukan kerja sama dan gotong royong.
”Kami butuh dukungan dari seluruh elemen bangsa, baik itu asosiasi kedokteran, pemerintah daerah, dan seluruh teman-teman. Mudah-mudahan kita bisa segera mengatasi pandemi Covid-19,” ujar Budi.
Pesan agar fokus pada penanganan dampak Covid-19 juga disampaikan Presiden kepada Mensos baru, Tri Rismaharini. Wali Kota Surabaya diminta untuk menangani penyaluran bantuan sosial di akhir tahun 2020 serta awal tahun 2021.
”Jadi pesan Presiden yang sangat urgent adalah bagaimana bantuan sudah langsung bisa keluar pada minggu pertama Januari 2021. Karena itu, kami harus bekerja keras agar minggu pertama Januari bantuan sudah tersampaikan kepada para penerima,” kata Risma seusai pelantikan.
Wali Kota Surabaya itu menjelaskan, bansos harus disalurkan secepatnya dengan harapan ekonomi rakyat bisa bergerak. Selain itu, tugas lain yang diminta segera dikerjakan oleh Kementerian Sosial ialah perbaikan data penerima bansos.
Kepada M Lutfi, Mendag yang baru dilantik, Presiden memberikan pesan agar program kerja difokuskan pada pemulihan ekonomi nasional yang terpuruk karena pandemi Covid-19.
Saya ingin memastikan barang Indonesia kompetitif di pasar dunia, ini bagian dari perbaikan ekonomi dunia. Saya ingin memastikan arus barang berjalan dengan baik, untuk segera memulihkan ekonomi. Ini agenda utama,” ujarnya seusai pelantikan.