Penunjukan Budi G Sadikin sebagai Menkes menggantikan Terawan Agus Putranto cukup mengundang perhatian. Ini baru pertama kali Kementerian Kesehatan dipimpin oleh orang yang bukan berlatar belakang kesehatan atau dokter.
Oleh
RINI KUSTIASIH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat menaruh harapan besar kepada Menteri Kesehatan yang baru, Budi Gunadi Sadikin. Pandemi Covid-19 yang belum dapat diatasi dengan baik diharapkan bisa ditangani dengan pendekatan yang berbeda.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Netty Prasetiyani, Rabu (23/12/2020), di Jakarta, mengatakan, penunjukan Budi Sadikin sebagai Menkes menggantikan Terawan Agus Putranto cukup mengundang perhatian. Ini baru pertama kali Kementerian Kesehatan dipimpin oleh orang yang bukan berlatar belakang kesehatan atau dokter. Budi Sadikin lebih dikenal sebagai seorang pengusaha, yang sebelumnya Wakil Menteri BUMN.
Netty mengatakan, reshuffle adalah hak prerogatif presiden. Namun, penempatan sumber daya manusia (SDM) perlu mempertimbangkan kesesuaian dan kebutuhan. Selain itu, penunjukan Budi diharapkan mampu meningkatkan kinerja pemerintah dalam menghadapi pandemi.
Oleh karena itu, saya tidak berani memprediksi apakah pergantian ini akan membuat Kemenkes memiliki kewenangan penuh menjadi leading sector penanganan pandemi Covid-19, membawa Indonesia lepas dari pandemi, atau malah membuat sistem kesehatan kita makin parah karena ditangani oleh yang bukan ahlinya.
”Oleh karena itu, saya tidak berani memprediksi apakah pergantian ini akan membuat Kemenkes memiliki kewenangan penuh menjadi leading sector penanganan pandemi Covid-19, membawa Indonesia lepas dari pandemi, atau malah membuat sistem kesehatan kita makin parah karena ditangani oleh yang bukan ahlinya,” kata Netty.
Netty mengingatkan, hari ini tantangan pandemi belum reda. Kasusnya juga makin tinggi, serta tingkat penularannya yang juga meluas. Belum ada kepastian tentang vaksin yang diharapkan dapat mengubah kondisi. ”Kita membutuhkan sosok menteri kesehatan yang memahami pandemi Covid-19 sebagai persoalan berbasis kesehatan, bukan hanya dipandang dari kacamata ekonomi dan moneter. Selesaikan dulu basis persoalan kesehatannya baru pemulihan ekonomi,” katanya.
Netty menilai, penempatan Budi Sadikin belum bisa dipastikan dapat menjawab semua keraguan terkait dengan penanganan pandemi, baik soal kemananan dan keampuhan vaksin, pembukaan sekolah, maupun berbagai persoalan lain. Kendati demikian, Netty berharap Budi Gunadi Sadikin dapat menjawab ekspektasi publik di bidang kesehatan, terutama dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Hargai pilihan Presiden
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), yang juga anggota Komisi IX DPR, Saleh Partaonan Daulay mengatakan, tugas berat menanti Menkes yang baru. Pilihan Presiden kepada Budi Gunadi Sadikin dihargai. Namun, DPR mengingatkan ada banyak harapan dan ekspektasi yang dilekatkan di pundaknya.
”Ada banyak tugas di Kementerian Kesehatan yang perlu ditangani secara serius. Selain masalah rutin yang dihadapi setiap tahun, persoalan Covid-19 tentu juga menjadi persoalan yang tidak mudah diatasi,” ujarnya.
Keraguan itu harus dijawab oleh Pak BGS (Budi Gunadi Sadikin). Pak BGS tentu sudah memahami bahwa tugas sebagai menkes sangat berat, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Saleh mengakui, banyak orang yang meragukan Budi Gunadi Sadikin. Keraguan itu pun beralasan karena Budi bukan berasal dari kalangan dunia kesehatan. Hal ini sedikit berbreda dengan kebiasaan sebelumnya yang mendudukkan seorang profesional di bidang kesehatan atau kedokteran menjadi Menkes.
”Keraguan itu harus dijawab oleh Pak BGS (Budi Gunadi Sadikin). Pak BGS tentu sudah memahami bahwa tugas sebagai menkes sangat berat, terutama di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini,” katanya.
Meskipun demikian, Saleh meyakini Budi memiliki kemampuan manajerial yang baik karena ia memiliki pengalaman di berbagai lembaga. ”Masyarakat tentunya menunggu pelayanan kesehatan yang lebih baik. Semua berharap agar kita segera lepas dari kungkungan Covid-19. Dengan begitu, perekonomian kita lambat-laun akan semakin membaik,” ujarnya.