Korps Marinir Terima Hadiah Lagu dari Sultan Hamengku Buwono X
Korps Marinir mendapat hadiah ulang tahun ke-75 dari Kesultanan Yogyakarta berupa sebuah lagu, ”Gending Gati Marinir”. Gending ini ciptaan Sultan Hamengku Buwono VII pada tahun 1887.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA,KOMPAS — Korps Marinir mendapat hadiah ulang tahun ke-75 dari Kesultanan Yogyakarta berupa sebuah lagu, ”Gending Gati Marinir”. Hadiah ini diserahkan langsung oleh Sultan Hamengku Buwono X kepada Komandan Korps Marinir Mayor Jenderal (Mar) Suhartono.
”Dalam syukuran yang membahagiakan ini, kami dari Keraton Yogya memberikan sekadar kenangan berupa sebuah gending namanya ’Gending Gati Marinir’,” kata Sultan Hamengku Buwono X seusai upacara HUT di Graha Marinir, Jalan Prajurit KKO Usman dan Harun, Kwitang, Jakarta Pusat, Senin (16/11/2020).
Ia mengatakan, gending ini adalah ciptaan Sultan Hamengku Buwono VII pada tahun 1887. Gending adalah lagu yang dibuat berdasarkan bunyi gamelan. ”Gati Marinir” adalah gending yang mempunyai laras Pelog dan Pathet Barang dengan jenis kendangan Ladrang Sabrangan. Kata ”marinir” mengacu pada keberadaan tentara yang berhubungan dengan samudra.
”Sebulan yang lalu kami luncurkan lagi. Semoga ini bisa memberikan pencerahan karena bagaimanapun ini peninggalan budaya, menjadi bagian kekuatan republik ini,” kata Sultan.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono yang menjadi inspektur upacara menyambut baik hadiah ini. Ia mengatakan, pemberian hadiah ini adalah peristiwa bersejarah. Rupanya sejak dulu marinir sudah ada di hati masyarakat. Sementara, Komandan Korps Marinir Suhartono mengatakan sangat berterima kasih atas hadiah tersebut.
Suhartono mengatakan, walau sederhana karena adanya pandemi Covid-19, Marinir tidak ingin menanggalkan tradisi perayaan ulang tahun.
Menurut dia, kesederhanaan perayaan ulang tahun tidak mengurangi makna sebagai salah satu acara tradisi pembinaan prajurit dari aspek kultural untuk memelihara kebanggaan, motivasi, dan jiwa korsa para prajurit petarung.
”Marinir punya tradisi besar yang senantiasa kita pelihara berkesinambungan,” katanya.
Komandan utama operasi
Tahun depan, Korps Marinir akan dipimpin seorang jenderal bintang tiga. Yudo mengatakan, hal ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2019 yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo.
Dalam perpres tersebut diatur bahwa Korps Marinir sebagai komando utama operasi bertugas melaksanakan pendaratan amfibi, pertahanan pantai, dan pengamanan pulau terluar dalam rangka operasi militer perang ataupun operasi militer selain perang.
Selama ini, Korps Marinir ada dalam komando utama pembinaan. Saat ini, Marinir dipimpin seorang jenderal bintang dua. Nantinya, komandan marinir bintang tiga dan wakilnya bintang dua.
”Sudah ada keputusannya. Jadi, tinggal ditetapkan saja tahun depan bersama dengan kotama operasi yang lain,” kata Yudo.
Upacara militer HUT Ke-75 Korps Marinir tidak melibatkan banyak personel dan peralatan tempur.
Upacara diikuti secara virtual oleh Komando Pelaksana (Kolak) Korps Marinir, antara lain Pasmar 1, Pasmar 2, Pasmar 3, Brigif 4 Mar/BS, Denjaka, Kolatmar, Lanmar Jakarta, Lanmar Surabaya, Kolak Pasmar, Yonmarhanlan I sampai dengan XIV, serta personel Satgas Marinir yang sedang bertugas di dalam dan luar negeri, seperti Satgas UN RDB Monusco, Satgas Puter (Pulau Berhala), Satgas Covid-19 Wisma Atlet, serta Satgas Percepatan Pembangunan di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Material tempur Korps Marinir yang tergelar dalam upacara ini antara lain 2 Sea Rider, 2 BTR-4, 2 Twin Gun, 2 Atav, serta 2 RM-70 Grad.