logo Kompas.id
Politik & HukumMenjaga Atmosfer Demokrasi
Iklan

Menjaga Atmosfer Demokrasi

Hukum untuk menjerat para pengkritik, perundungan yang kerap dialami mereka yang kritis, terutama di medsos, dan upaya polisi atasi unjuk rasa dinilai melahirkan ketakutan. Namun, kebebasan dinilai juga tak absolut.

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/S_OCqQJOCDDZvKxYTqYHh5P6PNk=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F12%2F2b7f81fe-d174-4f73-8c8d-ed23de77acf1_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Setara Institute menggelar diskusi bersama para jurnalis dengan mengambil tema Janji yang Tertunda: Kinerja Pemajuan HAM Jokowi Periode Pertama di kawasan Cikini, Jakarta, Selasa (10/12/2019). Ada sejumlah catatan yang harus diperbaiki terkait kinerja HAM pada pemerintahan periode pertama Presiden Joko Widodo seperti kebebasan beragama, kebebasan berekspresi, dan penuntasan pelanggaran HAM masa lalu.

Indikator demokrasi bukan sekadar dari penyelenggaraan pemilu. Jauh lebih penting, menjaga kebebasan berpendapat. Ironisnya yang terjadi belakangan, atmosfer ketakutan untuk bersuara justru muncul.

Hukum yang berulang kali digunakan untuk menjerat para pengkritik penguasa, perundungan yang kerap dialami oleh mereka yang kritis, terutama di media sosial, dan serangkaian upaya kepolisian untuk menghambat unjuk rasa telah melahirkan atmosfer ketakutan. Publik menjadi takut bersuara, padahal kebebasan berpendapat merupakan salah satu esensi dari demokrasi.

Editor:
suhartono
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000