Kreativitas dan Perekonomian Perajin Batik Perlu Terus Didorong
Di Hari Batik Nasional, Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan kegembiraannya melihat karya batik semakin beragam.Untuk kuatkan batik sebagai kekayaan budaya, kreativitas dan ekonomi perajin harus didorong.
Oleh
Nina Susilo
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Batik sebagai cermin keragaman budaya Indonesia kini menjadi salah satu andalan karya kreatif bangsa. Untuk terus menguatkan batik sebagai kekayaan budaya Indonesia, kreativitas para perajin dan pelaku usaha perlu terus didorong. Meskipun pandemi Covid-19, kreativitas dan ekonomi para pengrajin harus terus didorong.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma\'ruf Amin secara terpisah, pada Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Kali ini, Presiden Jokowi menyampaikannya melalui akun media sosial, pada Jumat (2/10/2020).
Hari Batik Nasional sebelumnya diperingati untuk merayakan ditetapkannya batik sebagai salah satu Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi pada 2 Oktober 2009 oleh UNESCO. Hari Batik Nasional ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.
Pada akun Facebook, Instagram, dan Twitter pribadinya, Kepala Negara mengunggah sebuah video animasi pendek berupa masker dengan motif batik yang berubah-ubah. Menurut Presiden, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini bukanlah penghalang untuk memperingati Hari Batik Nasional.
"Pandemi bukanlah penghalang untuk memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 2 Oktober. Warisan budaya dunia dari negara kita ini bisa juga menjadi motif masker," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi sendiri pada hari ini beraktivitas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, dengan mengenakan batik berwarna gelap. Pagi hari tadi, Presiden Jokowi menerima Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Usai pertemuan, Presiden lantas memimpin rapat internal. Ditemani Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden kemudian menunaikan salat Jumat di Masjid Baitussalam.
Makin beragam dan kreatif
Adapun Wapres Ma’ruf Amin menyampaikan kegembiraannya melihat karya-karya batik semakin beragam dan kreatif. Karena itu, batik tak lagi terlihat kuno dan digunakan orang tua saja, tetapi juga banyak produk batik yang dikenakan kalangan muda.
Kegembiraan ini muncul bukan hanya mengingat batik warisan budaya Indonesia, tetapi juga menunjukkan keberagaman budaya Indonesia dan bernilai estetika tinggi. Selain itu, batik juga mampu menjadi penggerak dan pemacu roda perekonomian masyarakat Indonesia.
Batik merupakan sektor usaha yang didominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra industri di Indonesia dengan total sekitar 47.000 unit usaha.
”Batik merupakan sektor usaha yang didominasi oleh industri kecil dan menengah yang tersebar di 101 sentra industri di Indonesia dengan total sekitar 47.000 unit usaha,” kata Wapres dalam pidato virtual pada acara pergelaran Hybrid Fashion Show, Karisma Batik 2020: Bangga Pakai Batik, Jumat (2/10/2020).
Wapres mengapresiasi upaya kaum muda melestarikan batik. Pergelaran busana seperti Hybrid Fashion Show dinilai sangat baik untuk menampilkan produk-produk busana dari UMKM. Kreativitas perlu terus diasah dalam menciptakan produk-produk batik ini.
Perkembangan usaha batik juga didorong penetapan batik sebagai ”Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi” oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) pada 2009. Namun, hal ini tentu tak cukup. Perlu upaya terus untuk mengembangkan warisan budaya ini. Juga diperlukan usaha bersama untuk mencintai dan menggunakan batik dalam kehidupan sehari-hari.
Wapres pun mengajak semua warga untuk ikut menghargai dan menggunakan batik. ”Mari kita tunjukkan kepada dunia keindahan batik kita. Bangga pakai batik, bangga buatan Indonesia,” tuturnya.
Menteri pun unggah baju batik di medsos
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, misalnya, menampilkan foto dalam salah satu pameran produk kreatif Indonesia yang digelar sebelum pandemi Covid-19 dalam akunnya di Instagram. Dia juga mengajak masyarakat untuk selalu mengenakan batik, menjaga keluhuran budaya bangsa, dan meningkatkan kesejahteraan perajin batik Indonesia.
Di Hari Batik tahun ini, banyak juga yang mengunggah foto dan ucapan untuk mengingat warisan budaya ini. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, misalnya, menampilkan foto dalam salah satu pameran produk kreatif Indonesia yang digelar sebelum pandemi Covid-19 dalam akunnya di Instagram. Dia juga mengajak masyarakat untuk selalu mengenakan batik, menjaga keluhuran budaya bangsa, dan meningkatkan kesejahteraan perajin batik Indonesia.
Staf Khusus Presiden Ayu Kartika Dewi juga mengunggah fotonya mengenakan kerudung batik berwarna biru di akun Instagramnya. Dalam unggahannya, dia juga mengajak pengikutnya di dunia maya untuk membeli batik tulis atau cap, bukan batik cetak (print). Dia menjelaskan, batik tulis tak melulu mahal kendati harganya ada yang mencapai puluhan juta rupiah. Banyak juga batik tulis yang dijual dengan harga puluhan sampai ratusan ribu rupiah.
Ayu juga berbagi cerita mengenai kegemarannya untuk ke pasar dan mencari kain tradisional saat bepergian. Sembari memilih-milih kain, dia pun berbincang dengan penjualnya dan mencari ide model busana.