KRI Teluk Jakarta 541 Tenggelam di Perairan Masalembo
Informasi awal, KRI Teluk Jakarta 541 mengalami kebocoran lambung. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.
Oleh
Edna C Pattisina
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — KRI Teluk Jakarta 541 yang merupakan kapal perang jenis pendarat dan pengangkut logistik tenggelam pada kedalaman sekitar 90 meter di perairan Masalembo, timur laut Pulau Kangean, Madura, Jawa Timur, Selasa (14/7/2020), sekitar pukul 08.30 WIB. Informasi awal, KRI tersebut mengalami kebocoran lambung. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Mohammad Zaenal membenarkan KRI Teluk Jakarta 541 tenggelam.
”Betul. Ini kami sedang mempersiapkan keterangan lengkapnya,” kata Zaenal saat dihubungi Selasa malam.
Belum jelas penyebab tenggelamnya kapal yang dibuat di Jerman Timur dan sempat menjadi kontroversi saat dibeli tahun 1994 itu.
Berdasarkan berita acara PT Pelni yang ditandatangani Nakhoda KM Dobonsolo Capt Ridwan Wijayanto, pada pukul 13.03, ia mendapat informasi dari KM Tanto Sejahtera agar KM Dobonsolo membantu evakuasi KRI Teluk Jakarta.
Pukul 13.20, KM Dobonsolo menemukan satu anak buah kapal (ABK) KRI yang ada di perahu karet yang bocor. ABK tersebut yang merupakan anggota satuan amfibi Armada 2 dievakuasi ke atas KM Dobonsolo.
Rupanya, Komandan KRI Teluk Jakarta 541 dievakuasi ke atas KM Tanto Sejahtera. Bersamanya ada 54 anak buah kapal yang lain. Dengan demikian, tidak ada korban jiwa.
KRI Teluk Jakarta diketahui berangkat dari Armada II Surabaya pada 13 Juli untuk melaksanakan Operasi Keris Sakti yang merupakan latihan berlayar dan bertempur. Sinyal darurat pertama kali dipancarkan kapal ini pada pukul 08.38 dan diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya.
Informasi dari Dinas Penerangan Angkatan Laut, KRI Teluk Jakarta 541 yang sedang melaksanakan operasi dukungan laut pergeseran logistik ke wilayah timur, mengalami kebocoran yang mengakibatkan tenggelam pada kedalaman sekitar 90 meter.
Gelombang laut di sekitar lokasi saat kejadian cukup tinggi, antara 2,5 meter dan 4 meter.
Seluruh ABK sejumlah 55 orang dalam keadaan selamat. Sebanyak 54 ABK diselamatkan oleh KM Tanto Sejahtera yang sedang berlayar di posisi 5 mil dari lokasi kejadian, sementara 1 ABK ditolong oleh KM Dobonsolo. Saat ini KRI RE Martadinata berada di posisi KM Tanto Sejahtera, menunggu cuaca baik melaksanakan transfer ABK, untuk selanjutnya akan dibawa ke Surabaya.