AHY dan Ambisi Membawa Demokrat Kembali ke Papan Atas
Dalam wawancara dengan "Kompas", Ketua Umum Demokrat yang baru, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan optimismenya, Demokrat akan kembali berjaya. Ia juga menyampaikan peran vital SBY meski tak lagi menjabat ketua umum.
Melalui Kongres V Partai Demokrat, pertengahan Maret lalu, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY terpilih secara aklamasi untuk menjabat Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025. Ia menggantikan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono, yang telah menjabat Ketua Umum Demokrat sejak 2013.
Sebagai nakhoda baru Demokrat, ia optimistis bisa mengembalikan kejayaan Demokrat seperti saat partai itu berhasil mengantarkan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menjadi Presiden ke-6 RI pada Pemilu Presiden 2004. Kemudian dilanjutkan dengan kemenangan ganda pada Pemilu 2009, yaitu keberhasilan menjadi partai pemenang pemilu dan keberhasilan mengantarkan kembali SBY menjadi presiden terpilih.
Untuk mengembalikan kejayaan Demokrat itu, ada sepuluh program yang dibuat AHY. Ia juga telah menyusun program jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mengembalikan kepercayaan publik pada Demokrat. Munculnya pandemi Covid-19 yang berdampak pada kehidupan masyarakat saat ini dan ke depan tak terkecuali akan mewarnai langkah Demokrat.
Apa saja program itu? Kemudian sejauh mana SBY akan tetap mewarnai langkah Demokrat ke depan sekalipun tak lagi menjadi ketua umum? Berikut petikan wawancara secara tertulis Kompas dengan AHY pekan lalu.
Pada Pemilu 2014 dan 2019, elektabilitas Demokrat terus menurun, terutama jika dibandingkan dengan Pemilu 2009 saat Demokrat berhasil menjadi partai politik pemenang pemilu. Bagaimana strategi untuk membalikkan tren penurunan suara itu pada Pemilu 2024?
Saya memiliki 10 program umum untuk Partai Demokrat yang telah saya sampaikan kepada pimpinan dari 34 DPD dan 514 DPC di akhir Kongres V Partai Demokrat pada 15 Maret lalu.
Yang pertama adalah merekrut dan mencetak sumber daya manusia unggul dan militan. SDM unggul dan militan ini yang akan menjadi fondasi yang kuat bagi Demokrat, sampai ke akar rumput. Kedua, beriringan dengan SDM yang unggul, saya juga memperkuat kepemimpinan dan manajemen yang efektif sehingga nanti kader memiliki rantai komando yang jelas, sesuai kebijakan partai.
Selanjutnya, modernisasi Demokrat menuju smart party. Tidak hanya diisi oleh kader-kader muda yang andal di bidangnya, tetapi juga kreatif dan inovatif. Keempat, memperkuat komunikasi politik yang efektif di setiap lini, baik itu secara internal kepartaian maupun eksternal, seperti pemerintah ataupun partai politik yang lain.
Selanjutnya, kelima, meningkatkan program-program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat. Kami selalu turun dan mendengarkan langsung suara rakyat di bawah, yang insya Allah akan selalu kami perjuangkan di parlemen oleh wakil-wakil Demokrat di sana. Selain itu, keenam, kami akan terus membina dan memperluas jaringan konstituen, sampai ke akar rumput.
Baca juga: Partai Demokrat Pasca-SBY
Kemudian, yang ketujuh adalah memenangkan suara generasi muda. Bonus demografi harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Untuk itulah dalam jajaran kepengurusan partai di tingkat pusat yang baru dibentuk, banyak juga diawaki oleh anak-anak muda yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Secara keseluruhan, rata-rata umur pengurus DPP yang baru adalah 42 tahun.
Dengan ketujuh program tadi, kami berharap dapat menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah 2020 dan 2024 sebagai program kedelapan. Lalu kesembilan adalah menyukseskan Pemilihan Legislatif 2024. Serta yang terakhir, kesepuluh, menyukseskan Pemilihan Presiden 2024.
Apakah ada program yang lebih spesifik untuk membuat publik kembali percaya dan memilih Demokrat di pemilu selanjutnya tersebut?
Bagi kami, harapan rakyat adalah perjuangan Demokrat. Jadi, tujuan kami yang utama adalah mendengarkan suara rakyat dan berusaha mewujudkan sesuai dengan harapan mereka.
Jangka pendek, bersama-sama mengatasi situasi krisis Covid-19. Di akhir Maret lalu, saya luncurkan Gerakan Nasional Partai Demokrat Lawan Corona dan Gerakan Nasional Partai Demokrat Peduli dan Berbagi di Jakarta, yang segera diikuti oleh seluruh kader Demokrat di seluruh pelosok Tanah Air. Saya bangga dan terharu mendengar dan membaca laporan dari kader-kader yang melakukan aksi nyata untuk membantu para tenaga medis yang berada di garis terdepan dalam melawan Covid-19, serta masyarakat Indonesia secara luas, terutama yang sangat rentan dan terdampak oleh krisis ini.
Selain mengatasi krisis Covid-19, tujuan jangka pendek lainnya adalah melalui perjuangan parlemen. Perjuangan-perjuangan wakil rakyat dari Partai Demokrat di Parlemen, yang selalu menyuarakan kepentingan masyarakat.
Baca juga: Partai Demokrat dalam Genggaman Dinasti Yudhoyono
Jika ada program jangka pendek, berarti ada pula jangka menengah dan panjang?
Ya, untuk jangka menengah, kita berusaha membantu mengatasi berbagai dampak dari krisis Covid-19 ini. Yang paling signifikan adalah keterpurukan ekonomi. Kami ingin memastikan bahwa negara hadir untuk memberikan jaring pengaman sosial kepada mereka yang kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan juga saudara-saudara kita dari kalangan fakir miskin, yatim piatu, lansia dan penyandang disabilitas.
Adapun untuk jangka panjang, kita akan fokus untuk melanjutkan kerja-kerja pembangunan yang saat ini terganggu oleh krisis Covid-19, di mana akan diorientasikan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia sebagai kunci utama kemajuan dan kesuksesan bangsa.
Apakah ada target spesifik yang ingin dicapai oleh Demokrat dengan membuat program-program tersebut?
Target kami adalah kembali meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat menjadi dua digit sebagai partai papan atas di parlemen. Sebagian orang mungkin menilai target ini cukup ambisius. Tapi dengan strategi dan pola pendekatan yang lebih tepat dan intensif, kami berharap ke depan target ini berhasil kami capai.
Target kami adalah kembali meningkatkan elektabilitas Partai Demokrat menjadi dua digit sebagai partai papan atas di parlemen.
Setiap kemungkinan cara dan pola strategi yang potensial akan kami simulasikan untuk mendapatkan hasil ikhtiar yang paling optimal. Untuk menjalankan semua itu, tentu kami tetap berpegang pada prinsip-prinsip etika politik dan integritas dalam berdemokrasi. Kami yakin, rakyat Indonesia semakin cerdas dan bijak dalam menilai setiap usaha dan komitmen perjuangan kita. Orientasi kami jelas, memenangkan hati, pikiran, dan suara rakyat adalah satu-satunya cara untuk memenuhi target perjuangan yang telah kami tetapkan.
Baca juga: Trah Yudhoyono Terus Berlanjut
Partai Demokrat selalu identik dengan SBY. Wajar karena SBY merupakan pendiri partai dan kiprahnya selama ini berhasil mengangkat Demokrat. Dengan SBY tak lagi menjabat ketua umum, sejauh mana dia akan mewarnai langkah Demokrat ke depan?
Pak SBY itu salah satu pendiri Partai Demokrat. Selain itu, beliau adalah salah satu kader terbaik Demokrat yang sukses memimpin negara ini selama dua periode. Kami, seluruh kader Demokrat, tentu saja hormat dan mengapresiasi beliau. Hingga hari ini, kami semua aktif untuk menyerap ilmu beliau melalui forum-forum diskusi, yang insya Allah berguna untuk partai, bangsa, dan negara ini.
Namun, setiap generasi ada zamannya dan di setiap zaman ada tantangannya tersendiri. Tentu saja, ke depan, model pendekatan Demokrat akan semakin dinamis, menyesuaikan berbagai peluang dan tantangan baru, termasuk bonus demografi, transformasi teknologi informasi dan komunikasi, serta perubahan-perubahan lainnya yang menjadi elemen disrupsi di abad ke-21 ini.
Termasuk yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, yaitu krisis pandemi Covid-19 yang berdampak buruk terhadap berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, termasuk kehidupan politik, dan demokrasi.
Baca juga: Tantangan Transformasi Partai Demokrat
Bagaimana cara menghadapi tekanan ketika pendukung Partai Demokrat selalu membanding-bandingkan dengan kesuksesan SBY di masa lalu?
I will embrace it! Saya punya prinsip, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Kalau hari ini sama dengan hari kemarin, kita merugi. Dan, kalau hari ini lebih buruk dari hari kemarin, kita celaka. Dengan prinsip itu, maka kesuksesan Pak SBY di masa lalu merupakan benchmark, juga cambuk semangat, agar Partai Demokrat lebih baik lagi, di masa kini dan masa mendatang.
Selama tiga tahun terakhir, saya telah berkeliling ke 34 provinsi dan ratusan kabupaten dan kota di berbagai penjuru Nusantara. Saya mendengarkan suara rakyat dan juga menyerap aspirasi para kader Demokrat agar masa depan kita semua lebih baik lagi. Saya juga senang karena Pak SBY selalu terbuka untuk menjadi mentor bagi kita agar kekurangan-kekurangan di masa lalu dapat diperbaiki. Prinsipnya, melanjutkan yang sudah baik dan memperbaiki yang belum baik.
Saya punya prinsip, hari ini harus lebih baik dari kemarin. Kalau hari ini sama dengan hari kemarin, kita merugi. Dan, kalau hari ini lebih buruk dari hari kemarin, kita celaka.
Selain itu, sebagai pemimpin Partai Demokrat yang baru, saya juga bertanggung jawab untuk terus-menerus membangkitkan semangat perjuangan seluruh kader baik di tingkat pusat maupun daerah, utamanya di 34 DPD dan 514 DPC.
Sering saya tekankan, mari jadikan pengalaman masa lalu sebagai cermin bagi kita untuk meningkatkan capaian dan kualitas pengabdian kita yang lebih baik kepada bangsa dan negara di masa depan. Sekecil apa pun ikhtiar kita, insya Allah menjadi kontribusi yang berharga bagi tegaknya peradaban Indonesia yang kita cita-citakan bersama.