TNI AU Resmikan Depo Pemeliharaan Pesawat Tempur di Madiun
TNI Angkatan Udara meresmikan depo pemeliharaan serta satuan pemeliharaan di Pangkalan Udara Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Fasilitas ini penting untuk merawat alat utama sistem senjata guna mendukung kegiatan para prajurit.
Oleh
Sharon Patricia
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara meresmikan depo pemeliharaan serta satuan pemeliharaan di Pangkalan Udara Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Fasilitas ini penting untuk merawat alat utama sistem senjata guna mendukung kegiatan para prajurit.
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna menyampaikan, penambahan alat utama sistem persenjataan (alutsista) udara yang serba canggih dan mutakhir, menuntut TNI AU untuk mengoperasikannya secara optimal. TNI AU juga harus mampu merawat dengan baik dan menjaganya agar tetap siap digunakan atau serviceable dalam mendukung misi operasi dan latihan TNI AU.
”Saya minta Komando Pemeliharaan Materiil Angkatan Udara (Koharmatau) beserta jajarannya yang bertugas melaksanakan pemeliharaan dan produksi material, mampu menjawab tantangan ini. Sebab, menjaga dan merawat akan lebih sulit daripada membangun atau membeli,” ujar Yuyu dalam keterangan pers yang diterima Kompas, Kamis (1/8/2019).
Yuyu menyampaikan hal ini saat meresmikan Depohar 80 serta Sathar 24, 43, 54, 55, 81, 82, dan 83 di pelataran pesawat Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Madiun, Rabu (31/7/2019) kemarin. Seusai peresmian, Yuyu didampingi Dankoharmatau Marsekal Muda TNI Dento Priyono menandatangani prasasti, peletakan batu pertama pembangunan Depo pemeliharaan (Depohar) 80, serta meninjau fasilitas perkantoran satuan pemeliharaan (Sathar).
Depohar 80 diperlukan untuk mewadahi pelaksanaan pemeliharaan tingkat berat mesin pesawat tempur. Sementara Sathar 24 dibentuk untuk melaksanakan tugas pemeliharaan tingkat berat pesawat terbang tanpa awak (PTTA). Sathar 43 direalisasikan untuk melaksanakan pemeliharaan simulator pesawat TNI AU.
Selain itu, Sathar 54 dan 55 dibentuk di bawah Depohar 50 sebagai satuan pelaksana pemeliharaan radar Master-T dan radar nonsurveilans. Pembentukan ini dimaksudkan untuk proporsionalitas beban kerja yang sebelumnya merupakan tanggung jawab Sathar lain.
Lebih lanjut Yuyu mengatakan, peresmian satuan-satuan baru di bawah jajaran Koharmatau merupakan implementasi dari konsep arah kebijakan dan strategi pembangunan kekuatan TNI AU sesuai naskah rencana strategis pembangunan kekuatan TNI AU tahun 2015-2019.
”Mekanisme perencanaan anggaran TNI AU yang lebih baik, terutama dukungan kesiapan matra udara, ditunjang profesionalisme Koharmatau yang semakin meningkat. Niscaya kita mampu merawat dan menjaga keseluruhan alutsista yang ada,” tegas Yuyu.
Dalam peresmian Depohar 80 dan beberapa sathar baru, dilantik pula para komandan baru yang akan memimpin satuan tersebut. Komandan Depohar 80 dijabat oleh Kolonel Tek Ian Agung Djumaeri. Ada juga Letkol Tek Tri Nugroho sebagai Komandan Sathar 81, Letkol Tek Adi Mulia sebagai Komandan Sathar 82, dan Letkol Tek Anton Firmansyah sebagai Komandan Sathar 83.
Sementara Komandan Sathar 24 dijabat oleh Mayor Lek Iwan Dwi Saputra, Komandan Sathar 43 dijabat oleh Mayor Lek Muhammad Reza, Komandan Sathar 54 dijabat oleh Mayor Lek Nopriyansyah dan Komandan Sathar 55 dijabat oleh Mayor Lek Sarwo Edy. (*)