PORT BLAIR, SELASA — Kapal patroli terbesar karya anak bangsa Indonesia, KN Tanjung Datu 301, menggelar open ship saat bersandar di Pelabuhan Port Blair India, Selasa (14/5/2019).
Oleh
Khaerudin
·2 menit baca
PORT BLAIR, SELASA — Kapal patroli terbesar karya anak bangsa Indonesia, KN Tanjung Datu 301, menggelar open ship saat bersandar di Pelabuhan Port Blair India, Selasa (14/5/2019). Kedatangan KN Tanjung Datu 301 ke Port Blair India merupakan muhibah pertama Bakamla dalam operasi keamanan dan keselamatan laut luar negeri.
Dalam acara tersebut, sejumlah anak buah kapal dari penjaga pantai India atau Indian Coast Guard mengunjungi KN Tanjung Datu 301. Kunjungan muhibah ini merupakan salah satu metode dalam pelatihan yang bertujuan untuk melakukan analisis pelanggaran tindak kejahatan yang terjadi di laut dan bagaimana teknik rencana operasi dalam penanganan kejahatan di laut di antara dua instansi penjaga pantai serta proses hukum terhadap pelaku kejahatan.
Rombongan penjaga pantai India tiba di KN Tanjung Datu pada pukul 14.00 waktu setempat dan langsung dipandu dalam tur KN Tanjung Datu 301. Rombongan sempat menikmati hidangan khas Indonesia sebelum melakukan tur ke dalam sejumlah bagian kapal.
Salah satu bagian kapal yang dilihat adalah perpustakaan di KN Tanjung Datu. Letda Bakamla Prabowo yang bertugas saat itu menjelaskan, perpustakaan KN Tanjung Datu 301 memiliki akses pencarian buku secara daring sehingga tidak perlu lagi mencari buku dalam rak, tetapi cukup menggunakan mesin pencari di komputer ataupun gawai yang tersedia.
Rombongan penjaga pantai India juga diajak melihat ruang kesehatan. Petugas kesehatan KN Tanjung Datu, Serma Karyadi, menjelaskan, alat-alat kesehatan yang tersedia, seperti peralatan khusus operasi dan alat pemeriksaan gigi, tidak banyak terdapat di kapal patroli sejenis.
Saat meninjau anjungan kapal, rombongan penjaga pantai India melihat sejumlah peralatan canggih yang dimiliki KN Tanjung Datu, termasuk alat-alat navigasi, radar, mesin kapal, ataupun sistem kontrol kapal, seperti jumlah BBM, air tawar, dan sinyal penanda kebakaran.
Para penjaga pantai India terkejut saat diajak tur ke ruang penjara dan kamar mayat. Mereka merasa heran karena fasilitas ruangan itu tidak terdapat pada kapal-kapal penjaga pantai milik India. (*)