Perwira TNI Harus Mampu Mengawaki Peralatan Robotisasi
Perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 mendorong kemajuan di semua sektor, tak terkecuali militer. Oleh karena itu, perwira persenjataan di seluruh dunia harus mampu mengawaki peralatan robotisasi dengan presisi.
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 mendorong kemajuan di semua sektor, tak terkecuali militer. Oleh karena itu, perwira persenjataan di seluruh dunia harus mampu mengawaki peralatan robotisasi dengan presisi.
Hal tersebut disampaikan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Amarulla Octavian saat memberikan kuliah umum di Universitas Indonesia, Depok, Senin (13/5/2019).
Dalam kuliah umum tersebut, Amarulla memberikan materi bertajuk ”Militer dan Globalisasi di Era Revolusi Industri 4.0.”
Amarulla menyampaikan, teknologi di era Revolusi Industri 4.0 mendorong kemajuan sistem persenjataan di seluruh dunia. Hal ini membuat militer di banyak negara juga dituntut mampu mengawaki berbagai macam peralatan robotisasi dengan presisi dan akurasi tinggi.
Selain itu, para prajurit TNI Angkatan Laut juga dituntut memiliki kompetensi dan kapasitas mengenai literasi digital menyusul perubahan paradigma saat ini.
Amarulla juga menjelaskan mengenai materi dari sosiologi militer yang membahas interaksi antara prajurit TNI dengan mesin berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Materi ini perlu dipahami para perwira sebagai bentuk antisipasi perkembangan lingkungan yang semakin kompleks.
Kuliah umum ini disambut langsung oleh Wakil Rektor I UI Bambang Wibawakarta dan Dekan FISIP UI Arie Susilo. Hadir pula Guru Besar FISIP UI Iwan Gardono, Guru Besar Fasilkom UI Wisnu Jatmiko, dan Dekan Fakultas Teknologi Pertahanan Universitas Pertahanan Romie Oktovianus Bura.
Kuliah umum yang juga dihadiri perwira mahasiswa Seskoal tersebut juga sebagai bentuk kerja sama antara Seskoal dan UI untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas para prajuritnya menuju tahapan Militer 4.0.