Sandi Janjikan Program OK OCE untuk Kopi Temanggung

TEMANGG

KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Ke desa- Calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, berdialog dengan sejumlah petani kopi di Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (1/12/2018). Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengatakan akan memfokuskan diri pada kampanye kunjungan ke desa, karena tingkat pengenalan masyarakat desa terhadap Prabowo-Sandi masih rendah

TEMANGGUNG, KOMPAS- Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno berjanji akan membantu pengembangan dan pemasaran kopi produksi Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Hal itu   akan dilakukannya dalam bentuk program one kecamatan one center of entrepreneurship (OK OCE), sebuah program pendampingan UMKM yang pernah dijalankannya semasa menjabat sebagai wakil gubernur DKI Jakarta.

“Kami akan membantu terutama dalam hal branding. Kopi Indonesia termasuk kopi temanggung harus bisa terkenal seperti kopi vietnam,” ujarnya, saat bertemu dengan puluhan petani kopi di Desa Malebo, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Sabtu (1/12/2019).

Kuatnya branding kopi vietnam, menurut dia, membuat banyak kafe di berbagai tempat, termasuk kafe-kafe di Indonesia, menyajikan kopi dengan penyajian khas Vietnam, sebagai salah satu menu yang ditawarkan.

Kopi, menurut dia, juga prospektif dikembangkan karena bisa sekaligus memberikan lapangan kerja bagi banyak orang. Semakin banyak tenaga kerja, akan semakin banyak terjadi jika ada pendampingan dalam produksi kopi.

“Dengan program OK OCE kopi ini, kami menargertkan bisa menciptakan lapangan kerja untuk 30.000-40.000 orang,” ujarnya.

Dalam usaha kopi tersebut, menurut dia, banyak orang, terutama kalangan generasi muda bisa terlibat di dalamnya. Pofesi yang mungkin bisa diisi oleh generasi muda adalah barista.

Dalam pertemuan tersebut, Sandiaga pun terkejut karena sebagian petani mengeluhkan harga kopi yang cenderung fluktuatif. Dia heran karena harga kopi, termasuk minuman kopi, tidak pernah mengalami penurunan harga.

Merespon keluhan tersebut, Sandiaga berjanji akan berupaya agar hal tersebut tidak terjadi lagi.

“Jangan sampai nasib petani juga sepahit rasa kopi yang diproduksinya,” ujarnya.