JAKARTA, KOMPAS - Latihan Bersama (Latma) Safkar Indopura ke-30 antara TNI-AD dan Singapores Armed Force (SAF diharapkan memiliki dampak yang sangat positif dalam mengantisipasi timbulnya suatu potensi konflik yang timbul di wilayah regional di masa mendatang.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Chandra Wijaya, Selasa (20/11). Chandra mengatakan, latihan bersama itu dilaksanakan di Kabupaten Situbondo hingga ditutup Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono pada hari Senin. “Acaranya tidak hanya latihan tempur saja, tapi juga ada olah raga bersama, budaya, dan wisata,” kata Chandra.
Materi tempur mencakup prosedur teknis dan taktis tempur. Keduanya berlatih Command Post Exercise (CPX/Latihan Posko 1) dan Field Training Exercise (FTX/Latihan Lapangan) serta Latihan Taktis dengan Pasukan Infanteri Mekanis dalam Operasi Lawan Insurjensi (OLI). Latihan Lapangan dilaksanakan dalam skala penuh, dengan menggunakan skenario rencana operasi yang melibatkan tim fungsional dan tim yang ada lapangan. Hal itu, bertujuan untuk melakukan koordinasi, komando dan kontrol pasukan.
TNI Angkatan Darat dengan 290 personil di bawah komando Danbrigif 16/Wira Yudha, Kolonel Inf Slamet Riadi. Angkatan Darat Singapura /SAF yang mengirimkan 170 prajurit Brigade 3 SAF dibawah komando Colonel Goh Pei Ming. KSAD Jenderal Mulyono mengatakan, latihan bersama ini merupakan salah satu upaya dalam membina hubungan kerjasama dan meningkatkan kesepahaman berbagai prosedur taktis antara kedua Angkatan Darat, serta mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dengan Singapura.
Mulyono mengatakan, penyelenggaraan Latma Safkar Indopura berangkat dari kesamaan perspektif TNI AD dan AD Singapura tentang pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam organisasi kedua angkatan darat. “Disadari bahwa pusat kekuatan (center of gravity) militer terletak pada para personel yang dimilikinya. Untuk itu, agar Angkatan Darat mampu menghadapi ancaman dan tantangan terkini yang semakin kompleks dan dinamis, diperlukan personel-personel yang berkemampuan tinggi dan profesional di bidangnya,” kata Mulyono.