Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Dipastikan Ramping
Oleh
Suhartono
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Hingga saat ini, tim kampanye nasional pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakil presiden Sandiaga S Uno masih dalam proses. Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera, mengatakan, tim pemenangan masih dalam kajian partai koalisi pendukunga Prabowo-Sandiaga.
“Mudah-mudahan pengumuman terkait struktur tim pemenangan akan selesai dalam waktu satu hingga dua minggu ke depan. Tim pemenangan juga dipastikan ramping, tidak akan banyak yang menjadi anggotanya termasuk juru bicaranya. Sebab, kekuatan bukan ada di tim pemenangan, namun di rakyat,” kata Mardani, di Jakarta, Selasa (21/8/2018).
Hal senada pun disampaikan Cawapres Sandiaga Uno. Menurutnya, tim kampanye nasional Prabowo-Sandiaga akan ramping dengan tujuan dapat menampung semua aspirasi masyarakat dan bergerak lebih lincah.
“Selain anggota partai, dalam tim kampanye nasionalnya juga akan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Mulai dari perwakilan emak-emak, kalangan milenial, orang-orang lanjut usia, kelompok disabilitas, usahawan, dan olahragawan,” kata Sandiaga.
Dalam acara peluncuran buku #2019GantiPresiden, Mardani mengatakan, pemimpin seperti apapun akan lemah apabila tidak memiliki rakyat yang kuat dan berani. Maka, #2019GantiPresiden merupakan wujud untuk menggerakkan masyarakat agar berani menyuarakan pilihannya.
Menurut Pengamat Media dan Konsultan Politik, Hersubeno Arief, politik itu memerlukan waktu untuk menyatukan seluruh suara. Sampai sekarang, suara yang ada dalam #2019GantiPresiden belum seluruhnya sepakat mendukung Prabowo-Sandiaga.
“Berdasarkan survei Lingkaran Survei Indonesia Network (Denny JA) pada bulan lalu, masyarakat yang menyukai gerakan ini sebesar 50,2 persen. Apabila dilihat dari survei KedaiKOPI, gerakan ini juga disukai masyarakat sebesar 52 persen,” papar Hersubeno.
Hasil survei ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat menyatakan ingin melakukan gerakan #2019GantiPresiden. Namun, menurut Hersubeno, yang menjadi persoalan adalah belum adanya kepastian akan ke mana suara masyarakat ini.
Terkait calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga mengatakan, yang berwenang menentukan adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan PKS. “Saya sudah tidak mengikuti proses pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta. Saya serahkan sepenuhnya kepada Gerindra dan PKS. Saat ini fokus saya lebih kepada persiapan tim kampanye,” papar Sandiaga.
Mardani mengatakan, apabila dirinya diperintahkan DPP untuk menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, maka semua harus dijalankan. Kalau pun bukan dirinya yang terpilih, Mardani menyatakan tetap mendukung siapa pun pilihan Gerindra dan PKS. (Sharon Patricia)