Jokowi Tawarkan Nurtanio kepada Presiden Mikronesia
Oleh
FX Laksana Agung Saputra
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Pemerintah Republik Indonesia menawarkan pesawat N-219 Nurtanio kepada Federasi Negara-negara Mikronesia. Inisiatif ini disampaikan dalam pertemuan bilateral di Istana Bogor, Rabu (18/7/2018).
Pertemuan bilateral tersebut merupakan bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Mikronesia Peter M Christian. Ini merupakan kunjungan perdana Christian ke Indonesia sebagai presiden dengan tujuan meningkatkan kerja sama bilateral dengan Indonesia.
Mikronesia adalah negara kepulauan di sebelah timur Filipina, terdiri atas 607 pulau dengan empat pulau besar. Penduduknya berjumlah sekitar 105.000 jiwa.
Dalam pertemuan bilateral di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo didampingi, antara lain, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Negara Pratikno, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sementara Presiden Christian, antara lain, didampingi Sekretaris Departemen Luar Negeri Lorin S Robert.
Dalam pernyataan bersama seusai pertemuan, Presiden Jokowi menyatakan, kunjungan Christian ke Indonesia merupakan tonggak baru bagi hubungan kedua negara. Agenda yang dibahas mencakup berbagai upaya untuk meningkatkan kerja sama bilateral. Di antaranya adalah kerja sama di bidang maritim dan konektivitas antarpulau. Indonesia dan Mikronesia sama-sama negara kepulauan.
Secara konkret, Presiden melanjutkan, Pemerintah Indonesia menawarkan pesawat N-219 Nurtanio produksi PT Dirgantara Indonesia. ”Indonesia menawarkan pesawat N-219 yang diproduksi PT Dirgantara Indonesia sebagai pesawat angkut antarpulau. Presiden Christian besok (Kamis) akan berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia di Bandung,” ujar Presiden Jokowi.
Mengacu pada situs resmi PT Dirgantara Indonesia, N-219 Nurtanio adalah generasi baru pesawat terbang multiguna. Pesawat ini didesain untuk membawa 19 penumpang. PT Dirgantara Indonesia mengklaim pesawat ini cocok untuk transportasi antarpulau serta menjaga pertahanan dan keamanan.
Kerja sama ekonomi, menurut Presiden, juga mencakup hal-hal lain. Sejalan dengan niat ini, kedua pemerintah sepakat meningkatkan interaksi pengusaha di kedua negara. Indonesia berencana menunjuk konsul kehormatan untuk Mikronesia.
”Guna meningkatkan hubungan masyarakat di kedua negara, Indonesia juga menawarkan beasiswa dan kerja sama pembangunan di berbagai bidang,” lanjut Presiden.
Dalam kesempatan yang sama, Christian menyatakan, Mikronesia memiliki keterbatasan sumber daya dalam pembangunan ekonomi nasional. Di antaranya adalah keterbatasan tanah dan jumlah populasi manusia.
Untuk itu, Christian menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Indonesia yang menawarkan bantuan teknis dan kerja sama ekonomi. Hal ini diharapkan membantu negara kepulauan di sebelah timur Filipina tersebut untuk mengatasi persoalan-persoalannya.