Panglima TNI Resmikan 4 Koleksi Baru di Museum TNI AU
Oleh
Haris Firdaus
·2 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meresmikan empat koleksi baru Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (24/4/2018). Empat koleksi baru itu berupa empat pesawat, yakni pesawat C-130 Hercules, Fokker 27 TS, Ilyushin Il-14 Avia, dan Hawker Hunter F4.
”Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak sehingga rencana kita melengkapi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala bisa terlaksana dengan baik,” kata Hadi saat memberi sambutan dalam acara peresmian itu.
Empat pesawat yang baru saja resmi menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala itu merupakan pesawat-pesawat yang bersejarah. Menurut Hadi, pesawat C-130 Hercules dengan nomor A1301 berperan penting dalam Operasi Trikora di Papua pada tahun 1960-an. Pesawat itu juga merupakan pesawat Hercules pertama yang dimiliki oleh negara selain Amerika Serikat.
”Indonesia adalah negara di luar Amerika Serikat yang pertama kali memiliki pesawat Hercules. Pesawat ini sebetulnya bukan pesanan Indonesia, melainkan untuk Amerika. Namun, karena lobi Bung Karno yang luar biasa, pesawat Hercules ini akhirnya diberikan untuk Indonesia,” ujar Hadi.
Sementara itu, sejarah pesawat Hawker Hunter F4 juga tak kalah unik. Hadi menuturkan, pesawat itu sebenarnya bukan milik TNI AU, melainkan milik militer Belanda. Pada 1960, di tengah konfrontasi dengan Indonesia terkait masalah Papua, kapal induk milik militer Belanda berlabuh di perairan Papua dengan membawa sejumlah pesawat tempur, termasuk Hawker Hunter F4.
”Pada waktu itu, pesawat tersebut mengalami kecelakaan, pelurunya meledak sendiri sehingga merusak seluruh sistem pesawat. Pesawat itu kemudian ditinggalkan di hanggar di Biak, Papua,” ujar Hadi.
Hadi menambahkan, di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, pesawat Hawker Hunter F4 akan diletakkan di dekat pesawat tempur MiG 21. Pesawat MiG 21 pada tahun 1960-an digunakan TNI AU dalam Operasi Trikora melawan militer Belanda di Papua. Oleh karena itu, pada masa tersebut, pesawat Hawker Hunter F4 milik Belanda nyaris berhadap-hadapan di medan perang dengan pesawat MiG 21 milik TNI AU.
”Pesawat Hawker Hunter dan MiG 21 itu dulu calon musuh di udara, tetapi mereka tidak pernah bertemu di udara. Sekarang saya temukan keduanya di daratan, yakni di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala karena ini merupakan bagian dari sejarah,” kata Hadi.