Di sela-sela pengarahan terhadap 2.500 prajurit TNI dan Polri se-Jawa Tengah di Akademi Kepolisian, Kota Semarang, Senin (2/4/2018), Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, ketika TNI dan Polri terus menunjukkan soliditas dan sinergitasnya, pelaksanaan Pilkada 2018 tidak perlu dikhawatirkan.
”Kunci stabilitas keamanan politik di Indonesia adalah pada soliditas TNI dan Polri serta dukungan masyarakat. Dengan mengambil prinsip ini, Panglima TNI dan saya sepakat untuk terus menyosialisasikan soliditas dan netralitas anggota Polri dan TNI hingga ke bawah,” ujar Tito.
Menurut Tito, sebelum ke Jawa Tengah, dirinya dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga memberikan pengarahan kepada prajurit Polri dan TNI di sejumlah daerah, khususnya di daerah yang akan menggelar pilkada, seperti di Kalimantan Timur dan Papua. Pengarahan akan dilanjutkan juga ke sejumlah daerah lain.
Saat TNI-Polri solid dan posisinya netral, tambah Tito, serta ada dukungan rakyat, pilkada yang digelar serentak di 171 daerah di Indonesia tidak perlu menjadi kekhawatiran. ”Ini bagian dari proses demokrasi yang biasa saja. Kita akan memilih pemimpin,” ucap Tito.
Hal senada disampaikan Hadi Tjahjanto. Dengan menjaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri, Pilkada 2018 diharapkan dapat berjalan lancar, aman, dan damai. Jika semuanya berjalan seperti diharapkan, lanjut Hadi, masyarakat, termasuk para pelaku usaha, tidak akan khawatir terkait dengan stabilitas keamanan negara.
Satu komando
Soliditas dan sinergitas TNI dan Polri, kata Hadi, sesuai dengan nota kesepahaman TNI dan Polri yang sudah ditandatangani. ”TNI akan mendukung langkah- langkah Polri mengamankan pesta demokrasi 2018 dan pesta demokrasi 2019. Namun, harus ada satu komando dari atas, yaitu dari Panglima TNI dan Kapolri. Jika satu komando, sampai ke satuan paling bawah, diharapkan ada pola pikir dan tindak yang sama untuk menyukseskan pesta demokrasi itu,” papar Hadi.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengemukakan, hingga saat ini situasi keamanan di Jawa Tengah, yang akan menggelar pemilihan gubernur dan wakil gubernur serta tujuh pemilihan bupati/wali kota, berjalan aman dan kondusif. Selain ada koordinasi yang baik antara TNI-Polri, silaturahim juga dilakukan kepada sejumlah ulama dan tokoh masyarakat.
Condro menambahkan, partai politik serta pasangan calon juga sama-sama menjaga suasana damai selama masa kampanye menjelang Juni 2018. ”Pernyataan-pernyataan pasangan calon juga mendinginkan suasana sehingga situasinya jadi adem ayem. Aktivitas yang berjalan normal diharapkan dapat terus dipertahankan,” ucapnya.
Adapun personel yang disiapkan guna mengamankan Pilkada 2018 di Jawa Tengah mencapai 21.000 anggota Polri dan 12.000 anggota TNI. Jumlah itu tersebar di semua wilayah Jawa Tengah.
netralitas
Sementara itu, untuk memastikan semua satuan kewilayahan menjalankan instruksi Kapolri Jenderal Tito menjaga netralitas pilkada, sejumlah unsur pimpinan Polri juga melakukan kunjungan ke semua daerah yang menggelar Pilkada 2018.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Syafruddin mengatakan, semua unsur pimpinan Polri dan TNI, mulai dari Kepala Polri Panglima TNI, hingga satuan kerja wilayah Polri dan TNI di bawah, terus meningkatkan soliditas semua personel aparat dan elemen masyarakat.
Langkah itu dilakukan agar semua personel Polri dan TNI mewaspadai semua potensi yang dapat mengganggu kondisi keamanan selama tahapan Pilkada 2018. ”Kami berupaya terus mengingatkan anggota Polri supaya tidak memihak satu pun calon peserta,” ujar Syafruddin.