JAKARTA, KOMPAS – Kesigapan Tim Dokter Kepresidenan terhadap Nyak Sandang (91), yang mendadak mengeluhkan sakit saat akan buang air kecil pada Kamis dinihari, diapresiasi Partai Aceh. Partai Aceh menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena memberikan perhatian yang luar biasa terhadap Nyak Sandang (91), warga Lamno, Aceh.
Nyak Sandang yang didampingi kedua anaknya, Maturidi dan Khaidar, menginap di hotel setelah bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/3) sore. Ketika malamnya Nyak Sandang mengeluh sakit, Maturidi langsung menghubungi pihak istana, yang langsung mengirimkan ambulans untuk mengevakuasinya ke Rumah Sakit Pusat TNI Angkatan Darat (RSPAD) Jenderal Gatot Soebroto untuk dirawat Tim Dokter Kepresidenan.
“Kami salut kepada Tim Dokter Kepresidenan yang langsung menjemput Nyak Sandang dengan ambulans dan segera membawanya ke RSPAD. Kami mengucapkan terima kasih atas kepedulian Presiden Jokowi kepada Nyak Sandang,” kata Juru Bicara Partai Aceh Syardani M Syarif melalui telepon di Jakarta, Minggu (25/3). Syardani menambahkan, rakyat Aceh ikut berdoa agar Nyak Sandang segera diberikan kesembuhan.
Nyak Sandang merupakan salah satu masyarakat Aceh yang turut menyumbangkan hartanya untuk pembelian pesawat pertama RI tahun 1950. Sumbangan itu diberikan setelah Presiden Soekarno pada tahun 1948 datang ke Kutaraja, nama Banda Aceh ketika itu, dan kepada Gubernur Aceh Teungku Daud Beureueh menyampaikan bahwa Republik Indonesia butuh pesawat untuk memperluas diplomasi mempertahankan kemerdekaan.
Masyarakat Aceh ketika itu menyumbangkan 120.000 dollar Singapura dan 20 kilogram emas. Hasil pengumpulan dana tersebut cukup membeli dua pesawat Dakota yang diberi nama Seulawah RI-001 dan Seulawah RI-002.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi, Nyak Sandang menyampaikan tiga permintaan, yakni operasi katarak, naik haji, dan pembangunan masjid dekat rumahnya di Lamno. Presiden Jokowi pun langsung meresponsnya dengan positif.