JAKARTA, KOMPAS — Sepanjang tahun 2017 terdapat banyak kasus penyalahgunaan wewenang yang ditangani Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut. Kasus ini menempati urutan pertama selain kasus asusila.
Hal ini disampaikan Komandan Pusat Polisi Militer TNI AL Brigadir Jenderal TNI (Mar) I Ketut Suardana di sela-sela perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-72 Polisi Militer TNI AL, Jakarta, Selasa (20/2).
Ketut mengatakan, sepanjang tahun 2017 ada sekitar 50 kasus yang terkait dengan penyalahgunaan wewenang. Ia mencontohkan, misalnya, penyalahgunaan wewenang oleh sejumlah atasan di atas kapal perang TNI AL.”Semua sudah kami tangani dan diproses secara hukum,” kata Ketut.
Selain penyalahgunaan wewenang, kasus yang juga menonjol adalah kasus asusila. Beberapa kasus melibatkan keluarga besar TNI AL.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Ade Supandi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Ketut mengatakan, masih ditemukan oknum prajurit dan pegawai negeri sipil (PNS) TNI AL yang melakukan tindakan tidak terpuji, bahkan menyakiti hati rakyat, antara lain korupsi, penyalahgunaan wewenang, penyalahgunaan narkotika, perbuatan asusila, serta pelanggaran lain yang dapat merusak citra positif TNI AL di mata masyarakat.
Untuk menangani hal ini, prajurit Polisi Militer TNI AL harus punya kredibilitas dan profesional. Hal ini agar Polisi Militer TNI AL bisa melaksanakan fungsinya sesuai dengan hukum dan perundang-undangan.
KSAL berpesan, prajurit Polisi Militer TNI AL harus tegas, tetapi santun dalam menanamkan sikap hierarki dan kehormatan.
Ade mengatakan, HUT ke-72 Polisi Militer TNI AL merupakan momentum yang tepat untuk mawas diri dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas dengan harapan kinerja Polisi Militer TNI AL akan semakin baik.
Selain itu, Ade juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi dan sosial masyarakat yang bergerak sangat dinamis bisa memengaruhi pola kehidupan personel TNI AL untuk melakukan tindakan di luar batas norma yang ada. Prajurit Polisi Militer TNI AL diharapkan dapat beradaptasi terhadap situasi dan kondisi yang berkembang tersebut.
Peringatan HUT ke-72 yang digelar di Markas Pusat Polisi Militer TNI AL, Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta, tersebut turut dimeriahkan dengan atraksi ketangkasan militer prajurit.
Prajurit Polisi Militer TNI AL mempertunjukkan, antara lain, atraksi gaya bebas yang dilakukan oleh prajurit Korps Wanita TNI AL (Kowal) dalam menggunakan motor kawal Polisi Militer TNI AL dan kemampuan bela diri karate.
Bersikap netral
Dalam kesempatan ini pula, Komandan Pusat Polisi Militer TNI AL menegaskan, sesuai dengan perintah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Polisi Militer TNI AL memastikan bahwa seluruh prajurit TNI AL akan bersikap netral dalam Pemilihan Kepala Daerah 2018 yang akan dilakukan secara serentak. Ia juga memastikan akan melakukan tes narkoba bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional terhadap prajurit Polisi Militer TNI AL dan prajurit TNI AL. (EDN)