JAKARTA, KOMPAS — Presiden Joko Widodo membuka Raimuna Nasional XI Gerakan Pramuka di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (14/8). Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka itu mengingatkan semua anggota Pramuka supaya menjaga Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bukan hanya sebagai dasar negara, Pancasila juga harus dijaga karena merupakan pemersatu bangsa dan rumah bersama seluruh rakyat Indonesia. Jokowi juga menegaskan bahwa Pramuka adalah manusia Pancasila. ”Saya Pramuka, saya Indonesia, saya Pramuka!” kata Jokowi mengakhiri pidato pembukaan Raimuna Nasional XI.
Hadir dalam acara pembukaan perhelatan Pramuka Penegak dan Pandega itu antara lain Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo. Hadir pula Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan mantan Wakil Pesiden Try Sutrisno.
Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Pramuka merupakan garda terdepan dalam menjaga NKRI. Selain itu, gerakan kepanduan yang sudah berusia 56 tahun itu juga merupakan garda terdepan dalam menghadapi perubahan.
Karena itu, diharapkan Pramuka terus melakukan inovasi dan terobosan baru. ”Pramuka sekarang ini merupakan generasi milenial yang cara berpikirnya berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka generasi adaptif, kreatif, dan inovatif. Untuk itu lakukan terobosan, jangan terjebak rutinitas dan kegiatan yang monoton,” tutur Presiden.
Sementara Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault memaparkan, Raimuna Nasional diikuti 15.000 pramuka penegak dan pandega yang berusia 16-25 tahun. Perkemahan seperti Raimuna merupakan upaya untuk memperkuat NKRI dan cinta Tanah Air.
Kepada peserta Raimuna Nasional, Adhyaksa menyampaikan enam pesan. Salah satunya agar semua anggota Pramuka mempersiapkan diri menjadi pemimpin. ”Jika jadi pejabat, jadilah pejabat yang melayani, yang rendah hati,” katanya.
Raimuna Nasional diikuti oleh delegasi pramuka penegak dan pandega dari 34 provinsi di Indonesia. Mereka akan berkemah selama satu minggu dari tanggal 14 Agustus sampai 21 Agustus.