JAKARTA, KOMPAS — Sekitar seribu pengunjung mendatangi Rumah Tahanan Kelas I Cipinang, Jakarta Timur, pada hari Idul Fitri, Minggu (25/6). Mereka rela mengantre selama 1-2 jam agar bisa berlebaran dan bersilaturahim dengan anggota keluarga mereka yang ditahan.
Berdasarkan pantauan Kompas, tempat pendaftaran pengunjung rutan sudah dipadati pengunjung sejak pukul 08.00, tepatnya setelah shalat Idul Fitri. Para pengunjung mulai berdatangan, baik dari dalam kota Jakarta maupun luar kota Jakarta. Mereka datang untuk merayakan Lebaran sekaligus melepas rindu dengan anggota keluarganya yang ditahan di rutan.
Kepala Rutan Kelas I Cipinang Asep Sutandar mengatakan, secara khusus, Rutan Cipinang akan dibuka selama tiga hari berturut-turut, dari H+1 hingga H+3 Idul Fitri. Ia menjelaskan, ada dua jadwal kunjungan rutan, yakni pukul 08.00-11.30 dan 13.30-16.00.
”Kami menghargai mereka yang datang dari jauh untuk menjenguk (anggota) keluarga mereka di dalam (rutan). Jadi, petugas tidak kami liburkan selama masa Lebaran ini,” ujar Asep.
Menurut Asep, makin banyaknya jumlah tahanan berimplikasi pada makin banyak pula pengunjung. Hingga saat ini, lanjutnya, jumlah tahanan di Rutan Cipinang mencapai 3.817 orang.
”Bayangkan saja kalau tiap tahanan dikunjungi satu keluarga yang isinya 3-5 orang. Pasti rutan ini sudah membeludak oleh para pengunjung, apalagi pada hari raya,” ucap Asep.
Oleh karena itu, lanjut Asep, pihaknya telah memperluas ruang kunjungan dengan menggunakan ruangan atau lahan kosong serta memperketat pengamanan di dalam rutan. Lokasi-lokasi yang dianggap rawan untuk jalan kabur tahanan, ujarnya, sudah dipasangi kamera pemantau (CCTV) dan dijagai polisi dari Kepolisian Sektor Jatinegara.
”Dari awal, kami telah mempersiapkan semaksimal mungkin dari penerimaan pelayanan kunjungan sampai penjagaan di titik-titik rawan karena pengunjung semakin bertambah,” ujarnya.
Melepas rindu
Dewi (46), pengunjung asal Pulo Gebang, Jakarta Timur, mengatakan telah tiba di Rutan Cipinang sejak pukul 09.00. Ia datang bersama suami dan ibunya. Kedatangan mereka untuk menjenguk anaknya yang telah ditahan di Rutan Cipinang selama 6 bulan karena kasus narkoba.
”Ini bulan pertama saya tidak berlebaran dengan anak saya satu-satunya. Dia masih ditahan 5 tahun lagi. Sedih rasanya kalau masih menunggu selama itu,” ujar Dewi.
Namun, Dewi mengatakan, bagaimana pun, dirinya tetap harus merelakan anaknya yang masih berumur 19 tahun itu di dalam rutan. Ia berharap, dengan berada di rutan, anaknya bisa berubah dan belajar dari kesalahan.
”Jadi, saya coba terus datang ke rutan untuk kasih pengertian ke dia, semangati dia, biar berubah. Seumuran dia, kan, seharusnya masih asyik bermain di luar, bukan malah di rutan begini,” lanjutnya.
Pengunjung lain asal Ngawi, Jawa Timur, Abdi (38), mengatakan baru sampai di Jakarta Sabtu kemarin. Selain bersilaturahim dengan keluarga di daerah Klender, ia juga menyempatkan diri untuk bertemu adiknya yang sudah ditahan selama 3 tahun di Rutan Cipinang. Ia menambahkan, momen Idul Fitri sangat tepat untuk melepas rindu kepada adiknya itu.
”Sudah hampir satu tahun kami tidak bertemu. Beruntung ada libur Lebaran, jadi bisa sempatkan ke sini walau cuma sebentar,” ucap Abdi. (D18)