Selama akhir Agustus hingga awal September lalu, cuaca California memang luar biasa. Langit biru yang cerah dengan angin lembut Laut Pasifik menjadi perpaduan yang pas untuk menikmati setiap bagian kota di California.
Oleh
KHAERUDIN
·5 menit baca
KOMPAS/KHAERUDIN
Sejumlah wisatawan mengabadikan momen saat berada di Hollywood Hills, Pegunungan Santa Monica, California, Amerika Serikat, dengan latar belakang markah Hollywood yang terkenal, Senin (29/8/2022). Markah ini menghadap ke Distrik Hollywood Los Angeles. Awalnya markah Hollywood adalah media promosi untuk pengembangan kawasan perumahan baru tahun 1923 silam. Belakangan seiring berkembang pesatnya industri film Amerika Serikat, markah ini menjadi semacam penanda produk budaya populer seiring kemunculannya dalam film-film produksi Hollywood.
Novelis sekaligus wartawan Amerika Serikat, James M Cain, pernah menulis, hanya ada dua jenis cuaca di California: luar biasa dan tidak biasa. Selama akhir Agustus hingga awal September lalu, cuaca California memang luar biasa. Langit biru yang cerah dengan angin lembut Laut Pasifik menjadi perpaduan yang pas untuk menikmati setiap bagian kota di California, dari Los Angeles hingga Santa Barbara. Awalnya adalah sebuah undangan dari Lexus Indonesia untuk uji kendara The All New Lexus RX di Presqu’ile Winery, sebuah kilang dan perkebunan anggur tak jauh dari Santa Barbara. Dua hari sebelum uji kendara dilakukan, ada banyak kesempatan untuk menikmati setiap sudut kota Los Angeles.
Hari Minggu (28/8/2022) menjelang tengah hari saat pesawat ANA Airways mendarat di Bandara Internasional Los Angeles (LAX). Perjalanan selama 19 jam dari Jakarta tak terasa penat. Sejak dari Jakarta, Lexus ingin memberikan kesan mewah sepanjang perjalanan. Lexus Indonesia menyediakan sedan mewah Lexus LS untuk menjemput dari rumah ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Penerbangan kelas bisnis membuat semuanya terasa menyenangkan selama di udara.
Terasa sedikit jetlag memang. Pukul 13.00 di Los Angeles berarti pukul 03.00 dini hari Senin waktu Jakarta. Masih ada kantuk yang tersisa. Namun, ini waktunya makan siang. Pilihan praktis dari LAX adalah In-N-Out Burger, jaringan restoran cepat saji di Amerika Serikat yang lagi nge-tren di sana.
Hanry, lelaki asal Bandung yang menjemput di LAX, berujar, orang AS suka makan di In-N-Out karena daging burger yang disajikan masih segar serta kentangnya langsung dimasak. Bahan baku burger dan kentang gorengnya tak ada yang dibekukan. Semuanya serba segar. Benar saja, sesampai di In-N-Out, antrean pemesan lewat drive thru cukup panjang.
Menu makan siang dihabiskan di dalam mobil. Selepas makan, kami tak langsung menuju hotel. Mengendarai Lexus GX 460 milik Om Hanry, perjalanan berikutnya adalah Warner Bros Studio. Tur ke salah satu studio film terbesar dan tertua di Hollywood.
KOMPAS/KHAERUDIN
Salah satu sudut jalan di Rodeo Drive, kawasan belanja terkenal di Los Angeles California seperti dipotret pada Senin (29/8/2022). Deretan butik-butik terkenal berjejer sepanjang Rodeo Drive.
Banyak kisah tentang bagaimana Hollywood menjadi pusat industri film di AS yang bisa dilihat di sini. Warner Bros Studio tentu bukan satu-satunya tempat untuk menikmati tur studio film di Los Angeles. Tak jauh dari Warner Bros ada Universal Studio.
Berbeda dengan Universal Studio yang juga sekaligus menjadi taman hiburan, tur di Warner Bros Studio lebih seperti menikmati proses pembuatan film. Kita diajak untuk melihat dari satu studio ke studio lain, dari satu panggung ke panggung lain, tempat film dan serial dibuat. Tentu saja yang tak dilewatkan selama tur di Warner Bros Studio ini adalah mencoba duduk di sofa Central Perk Coffee Shop, salah satu tempat shooting serial terkenal, Friends.
Jetlag sudah bukan sedikit terasa lagi. Kantuk menyerang ketika duduk di mobil golf sepanjang tur Warner Bros Studio. Matahari masih terik seusai menikmati tur di Warner Bros Studio. Hanry, yang masih memegang paspor Indonesia meski telah menetap lebih dari 20 tahun di Los Angeles, membawa kami ke Beverly Hills. Sepanjang perjalanan dia bercerita tentang beberapa orang Indonesia yang memiliki properti mewah di Los Angeles.
KOMPAS/KHAERUDIN
Salah satu sudut jalan di Beverly Hills, salah satu kota mandiri di Los Angeles California, Amerika Serikat seperti dipotret pada Senin (29/8/2022). Selain menjadi tempat tinggal banyak selebritas dan orang kaya dari seluruh dunia, Beverly Hills juga lekat dengan industri film Amerika Serikat karena letaknya yang tak jauh dari Hollywood. Pohon palem di sisi jalan-jalan Beverly Hills menjadi semacam penanda kawasan tersebut.
Pohon palem
Seperti kebetulan saat matahari mulai tenggelam, Lexus GX 460 yang kami tumpangi melewati Figueroa Street, ujung timur Sunset Boulevard yang terkenal itu. Pohon palem tinggi menjulang di sisi jalan tampak berkilau keemasan diterpa matahari senja.
Hanry menawarkan pilihan tempat makan malam, dari yang berkategori michelin star hingga tempat langganan bintang-bintang Hollywood. Pilihan akhirnya jatuh ke Mastro’s Steakhouse di Beverly Hills. ”Ini salah satu steakhouse terkenal di LA,” kata Hanry.
Direktur Marketing Toyota Astra Motor Anton Jimmy Suwandi yang menemani kami selama di LA sepertinya juga ingin benar-benar mengesankan kemewahan Lexus saat makan malam ini. Anton langsung memesan menu pembuka di Mastro’s berupa koktail lobster. Paduan lobster dengan kaviar yang disajikan di atas dry ice. Menu utamanya adalah wagyu tomahawk chops. Perjalanan malam itu akhirnya berakhir di The Ritz-Carlton Los Angeles.
Keesokan harinya, selepas sarapan, Hanry langsung mengajak kami ke Hollywood Hill untuk melihat markah Hollywood yang ikonik itu. Letaknya yang berada di kawasan Pegunungan Santa Monica, kawasan ini biasa menjadi tempat joging dan hiking warga setempat di pagi hari.
Tentu saja kami tak bisa langsung berada di dekat markah Hollywood, tetapi di sebuah bukit, tempat markah tersebut bisa dijadikan latar sempurna untuk foto. Langit biru dan sinar matahari yang bersahabat menyempurnakan momen pagi itu.
KOMPAS/KHAERUDIN
Tampak depan Hotel Four Season Beverly Wilshire yang ikonik seperti dipotret dari salah satu cafe di Rodeo Drive pada Senin (29/8/2022). Beverly Wilshire menjadi terkenal di seluruh duia dan ikonik karena menjadi tempat syuting film Pretty Woman. Letaknya persis di ujung Rodeo Drive, Los Angeles California, Amerika Serikat.
Siang harinya kami menyusuri Hollywood Walk of Fame, trotoar di Hollywood Avenue yang menampilkan keramik bertuliskan nama-nama artis yang membesarkan industri film AS. Rasanya tak lengkap berjalan-jalan di Hollywood Avenue jika tak mampir ke Dolby Theater, tempat pergelaran Piala Oscar. Setidaknya kita bisa menghafal film-film terbaik yang memenangi Piala Oscar. Judul-judul film tersebut ditempel di pilar-pilar Dolby Theater beserta tahun mereka memenanginya.
Cuaca California masih sangat cerah menjelang sore ketika kembali melewati Beverly Hills menuju Rodeo Drive. Saat berjalan kaki menyusuri butik-butik terkenal sepanjang Rodeo Drive, langkah kaki ini sempat terhenti di depan butik milik Bijan. Perancang kelahiran Teheran, Iran, itu menuliskan nama-nama pelanggannya di kaca depan butiknya. Ada beberapa nama orang Indonesia bersanding dengan nama syeikh dari negeri kaya minyak di Timur Tengah dan pemimpin sejumlah negara, termasuk presiden dan mantan presiden AS.
KOMPAS/KHAERUDIN
Sejumlah wisatawan tengah berjalan dan berfoto di tangga masuk gedung Dolby Theatre, di Distrik Hollywood, Los Angeles California Amerika Serikat, Senin (29/8/2022). Dolby Theatre menjadi tempat penyelenggaraan penghargaan tahunan Piala Oscar. Salah satu pilar di gedung Dolby Theatre tertulis nama-nama film terbaik yang memenangkan penghargaan Piala Oscar setiap tahunnya.
”Pretty Woman”
Sampai di ujung Rodeo Drive, waktunya pas untuk menikmati kopi di kafe Hotel Four Seasons Beverly Wilshire. Kafe ini tepat berada di bawah kamar suite Hotel Beverly Wilshire, tempat Richard Gere dan Julia Roberts beradegan dalam film Pretty Woman.
Tak cukup menikmati perjalanan darat menyusuri tiap sudut kota, Lexus Indonesia rupanya ingin menyempurnakan kemewahan perjalanan uji kendara ini dengan tur VIP Los Angeles menggunakan helikopter. Mengelilingi langit Los Angeles, tur seharga 350 dollar AS atau sekitar Rp 4,6 juta ini mengajak pesertanya menikmati pemandangan udara selama satu jam.
Pilot membawa helikopter terbang di atas pantai-pantai Los Angeles dari Redondo sampai Santa Monica. Selanjutnya pilot membawa helikopter terbang di atas markah Hollywood, rumah-rumah selebritas terkenal Hollywood, hingga ke atas pencakar langit di pusat kota Los Angeles. Tur berakhir setelah matahari tenggelam di tepi Samudra Pasifik. Sempurna. Sesempurna hari yang cerah dengan cuaca California yang luar biasa.