logo Kompas.id
Paparan TopikTonggak Sejarah Perhubungan...
Iklan

Tonggak Sejarah Perhubungan Indonesia

Perhubungan bukan saja urat nadi lalu lintas orang dan barang, akan tetapi juga sarana vital pembangunan.

Oleh
Khusniani
· 8 menit baca
Warga melintasi monumen Titik Nol Kilometer Jalan Pos Anyer-Panarukan di kompleks menara suar Cikoneng atau yang lebih dikenal sebagai Mercusuar Anyer, di Pantai Bojong, Anyer, Serang, Banten, Sabtu (28/4/2018). Mercusuar setinggi 75,5 meter yang dibangun pada 1885 tersebut sebagai pengganti mercusuar lama yang hancur akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Mercusuar ini menjadi titik awal pembangunan Jalan Anyer-Panarukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Warga melintasi monumen Titik Nol Kilometer Jalan Pos Anyer-Panarukan di kompleks menara suar Cikoneng atau yang lebih dikenal sebagai Mercusuar Anyer, di Pantai Bojong, Anyer, Serang, Banten, Sabtu (28/4/2018). Mercusuar setinggi 75,5 meter yang dibangun pada 1885 tersebut sebagai pengganti mercusuar lama yang hancur akibat letusan Gunung Krakatau tahun 1883. Mercusuar ini menjadi titik awal pembangunan Jalan Anyer-Panarukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels.

Pada 1 Januari 1808 Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels menjejakkan kaki di Pulau Jawa. Daendels, yang berkuasa di Hindia Belanda selama 1808–1811, memulai pembukaan Trans-jawa dari Anyer, wilayah barat ujung Pulau Jawa hingga Panarukan, sekitar 1100 kilometer ke arah timur. Keduanya telah menjadi titik penting pembangunan jalan raya Trans-jawa yang menghubungkan Pulau Jawa sebagai sebuah kesatuan.

Dengan selesainya pembangunan jalan yang terkenal dengan nama Jalan Raya Pos (De Grote Postweg), waktu tempuh Batavia ke Surabaya saat itu dari sebulan pada musim kemarau terpangkas menjadi 3–4 hari saja. Awalnya, Jalan Raya Pos diperuntukkan bagi kepentingan administratif para penguasa untuk menyiapkan sistem pertahanan dari kemungkinan serangan Inggris. Jalan Raya Pos sekaligus berperspektif ekonomis dengan pemikiran hanya dengan akses transportasi yang baik, sumber daya alam Indonesia bisa lebih mudah didapat untuk pemerintahan Hindia Belanda. Terlepas dari cerita buruk sejarah tentang pembangunan infrastruktur jalan tersebut, Jalan Raya Pos merupakan bagian dari perjalanan sejarah perhubungan Indonesia ("200 Tahun Anjer-Panaroekan: Jalan Pelajaran, Jalan Perubahan", Kompas, 15 Agustus 2008).

Editor:
Dwi Rustiono Widodo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000