Hari-hari ini seakan kita disuguhi masalah integritas para tokoh, khususnya tokoh politik atau politisi. Sederhananya, integritas adalah satunya perkataan dan perbuatan.
Sudah biasa kita saksikan para politisi keluar masuk dari parpol satu ke parpol lain. Sikap dan perilaku mereka juga bisa berubah dari pengkritik satu tokoh menjadi pemuji sang tokoh. Padahal, integritas sesungguhnya bersandar pada kebenaran terkait dengan etika dan moral. Artinya, seorang berintegritas tinggi adalah orang yang juga menjunjung tinggi etika dan moral serta bukan bersandar pada kepentingan kekuasaan.
Sering kali mereka berlindung pada jargon bahwa dalam politik tak ada kawan abadi, yang ada kepentingan. Padahal, di era digital ini mudah ditemukan rekam jejak digital yang bersangkutan, yang terang benderang dapat dilihat ulang. Tidak ada lagi yang bisa disembunyikan.
Seorang berintegritas tinggi adalah orang yang juga menjunjung tinggi etika dan moral serta bukan bersandar pada kepentingan kekuasaan.
Realitas ini diperparah dengan kenyataan bahwa parpol umumnya tidak memiliki ideologi politik yang kuat, tetapi berdasarkan pada pragmatisme. Sementara itu, dalam pemilihan legislatif pun ternyata banyak warga yang memilih tidak didasarkan rekam jejak dan gagasan, tetapi popularitas, kedekatan, dan lain-lain.
Meski demikian, tentu kita harus tetap optimistis karena tidak semua politisi berintegritas rendah, tidak sedikit yang tetap memiliki integritas tinggi, beretika, dan bermoral kuat. Karena itu, saya berharap para politisi berintegritas ini terus berjuang tegak lurus pada kebenaran dan memberi jalan terang di tengah kesuraman situasi politik saat ini. Semoga.
Bharoto, Jalan Kelud Timur I Semarang
Piala Adipura 2023 untuk Jakarta
Jakarta meraih Penghargaan Piala Adipura 2023. Lima kota administrasi di DKI Jakarta meraih penghargaan Anugerah Adipura kategori Kota Metropolitan. Adapun Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu meraih penghargaan Anugerah Adipura kategori Kota Kecil.
Pencapaian ini tentu hasil dedikasi dan semangat juang lintas sektor dan lini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Semua elemen kota ataupun kabupaten administrasi DKI Jakarta mengupayakan layanan prima dan terbaik untuk memperoleh penghargaan bergengsi tersebut. Tanpa menafikan masih banyak kekurangan di sana-sini, pemerintah menjadi kian sinergis dan terorganisasi baik dalam mencapai tujuan bersama.
Tanpa kerja sama yang solid untuk maju bersama, langkah pemerintah akan tersendat-sendat. ”Saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dan partisipasi dari para wali kota, bupati, dan seluruh masyarakat Jakarta atas pencapaian yang membanggakan ini,” ujar Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam sebuah kesempatan.
Piala Adipura dianugerahkan sebagai bentuk motivasi untuk terus meningkatkan upaya dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Sedari awal ini memang diusahakan Heru dalam program yang saya sebut ”Jakarta Ekologis”. Ekologis terkait erat dengan ekosistem dan keanekaragaman biodiversitas.
Perhatian besar terhadap lingkungan hidup menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan, bersih, dan rapi.
Jakarta pelan-pelan, tetapi pasti semakin hijau seiring dengan semakin lebatnya dedaunan dan tumbuhnya pepohonan yang secara masif ditanam di seantero Jakarta. Betapa segar dan sejuk apabila semakin banyak ruang terbuka hijau yang tidak hanya menyalurkan oksigen, tetapi sanggup menyerap radikal bebas dan karbon dioksida yang menyebar dalam partikel yang dikeluarkan asap kendaraan dan polusi lainnya.
Perhatian besar terhadap lingkungan hidup menjadikan Jakarta sebagai kota yang ramah lingkungan, bersih, dan rapi. Ini selaras dengan cita-cita Jakarta sebagai kota global setelah pemindahan ibu kota negara.
Sukses Jakarta untuk Indonesia!
Agustinus Tamtama Putra, Kemanggisan, Palmerah, Jakarta