logo Kompas.id
OpiniKata-kata Lawas
Iklan

Kata-kata Lawas

Bukan keniscayaan menghidupkan kembali kata lama yang dirasa cukup baik dan enak didengar.

Oleh
SAHARUL HARIYONO
· 3 menit baca
Selain bermanfaat bagi usaha pemekaran kata, penghidupan kembali kata-kata lama juga bermanfaat untuk penghematan kata.
SUPRIYANTO

Selain bermanfaat bagi usaha pemekaran kata, penghidupan kembali kata-kata lama juga bermanfaat untuk penghematan kata.

Dahulu kalamdan untuk menyimpan pulpen, pensil, dan sebagainya, kini disimpan di kotak pulpen/kotak pensil. Dahulu kita mencukur menggunakan kerampagi, kini dengan pisau cukur. Kenyataan seperti ini didasari oleh frekuensi penggunaan (kepopuleran) kata sangat bergantung pada perkembangan cita rasa pemakainya.

Alasan lain dapat dicurigai mengacu kepada nama benda yang tidak dipergunakan lagi di zaman sekarang ini, atau bisa pula ada istilah lain yang lebih afdal dan akurat. Kata tustel untuk membuat gambar atau memotret telah diganti dengan kamera. Selain itu, tustel (singkatan tusuk telinga) dikenal juga sebagai alat pembersih kuping, tapi pada saat ini lazim menggunakan korek kuping.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000