Nyepi Tahun Baru Saka 1946 beriringan dengan Ramadhan 1445 Hijriah, Senin (11/3/2024). Ini momen untuk berkontemplasi.
Oleh
Redaksi Kompas
·2 menit baca
Pada Senin (11/3/2024), umat Hindu merayakan Nyepi Tahun Baru Saka 1946. Saat berbarengan, sebagian umat Islam memulai puasaRamadhan 1445 Hijriah.
Nyepi dan Ramadhan tahun 2024 berlangsung secara beriringan di Indonesia. Kebetulan, dua pekan lagi umat Kristiani juga menyambut Paskah, kebangkitan Yesus Kristus. Ketiga kegiatan keagamaan itu sama-sama mendorong umat masing-masing untuk berkontemplasi atau merenung akan hakikat diri manusia, alam semesta, dan Tuhan.
Saat Nyepi, umat Hindu menjalani catur brata penyepian yang mencakup amati geni (tidak menyalakan api), amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Keempat laku itu dimaksudkan untuk mengendalikan nafsu duniawi, menyucikan diri, memusatkan bakti kepada Tuhan, serta meningkatkan kesadaran rohani. Dengan menghentikan kegiatan di atas, umat berkontemplasi untuk menjernihkan diri.
Saat bersamaan, umat Islam yang tergabung dalam organisasi Muhammadiyah memulai puasa tahun 2024 pada hari Senin, 11 Maret 2024. Sementara itu, Kementerian Agama dan Nahdlatul Ulama (NU) serta sejumlah organisasi Islam lainnya baru akan memulainya pada Selasa, 12 Maret 2024. Perbedaan permulaan Ramadhan terkait dengan metode penentuan kemunculan hilal (bulan baru) melalui hitungan astronomi (hisab) atau rukyat (melihat). Umat Islam di Nusantara telah terbiasa dan saling menghargai atas perbedaan itu.
Puasa, dalam bahasa Arab disebut shaum atau shiyam, dimaknai sebagai ”imsak” yang berarti menahan diri. Sejak fajar menyingsing hingga matahari tenggelam, umat Islam menahan diri dari makan, minum, dan segala perbuatan buruk. Kegiatan keagamaan ini memberikan manfaat secara fisik dan spiritual.
Secara fisik, puasa memberi waktu bagi organ-organ pencernaan untuk beristirahat dari kesibukan memproses makanan-minuman yang dikonsumsi manusia. Jeda ini juga membersihkan tubuh dari asupan yang berlebihan, bahkan racun.
Secara spiritual, puasa juga menjadi sarana untuk menghentikan berbagai perilaku buruk, khilaf, dorongan hawa nafsu, dan kotoran hati serta pikiran. Selama puasa, umat didorong untuk memperbanyak amalan baik, bersyukur, serta mendekatkan diri kepada Tuhan.
Saat Paskah nanti, umat Kristiani memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari kematian-Nya di hari ketiga setelah disalibkan. Penyaliban dimaknai sebagai pengorbanan Yesus demi menebus dosa umat. Berbagai ritual dijalani untuk merenungi makna sejarah itu seraya terus mengembangkan kehidupan manusia yang damai dan penuh cinta kasih.
Nyepi, Ramadhan, lalu Paskah yang berlangsung beriringan tahun 2024 diharapkan dapat menjernihkan batin dan pikiran warga Indonesia. Kejernihan ini penting setelah bangsa ini menggelar pemilu pada 14 Februari 2024 dan kini menunggu rekapitulasi hasil pemungutan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bakal diumumkan pada akhir Maret 2024.