IKN Nusantara adalah kota modern berkelanjutan yang merupakan perwujudan Indonesia Emas 2045.
Oleh
MOHAMMED ALI BERAWI
·5 menit baca
Dirancang sebagai sebuah kota global yang layak huni dan dicintai, IKN Nusantara dibangun dengan visi menjadi kota modern masa depan yang hijau, berketahanan, berkelanjutan, cerdas, dan inklusif sebagai simbol transformasi dan kemajuan peradaban Indonesia. Nusantara merupakan bagian dari sebuah proses pembangunan ”Indonesia-sentris” sebagai pusat super-hub ekonomi baru untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi nasional.
Indonesia terus akan mengalami era bonus demografi hingga kurun waktu 20 tahun ke depan. Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan jumlah penduduk akan mencapai lebih dari 300 juta orang dengan proporsi lebih dari 60 persen penduduk termasuk dalam kelompok usia produktif (15-64 tahun). Bonus demografi merupakan peluang strategis untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan berbagai percepatan pembangunan wilayah dan penciptaan lapangan pekerjaan produktif karena didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
Di sisi lain, salah satu tantangan bonus demografi adalah peningkatan urbanisasi di kota besar seperti Jakarta. Aktivitas ekonomi yang tinggi di Jakarta yang menarik peningkatan laju urbanisasi telah mengakibatkan tingginya tingkat konversi lahan dan peningkatan berbagai masalah perkotaan, seperti kepadatan penduduk, kemacetan lalu lintas, banjir, dan dampak lingkungan lainnya.
Oleh karena itu, pemindahan aktivitas pemerintahan ke Nusantara merupakan langkah strategis pemerintah untuk mengurangi beban Jakarta serta menciptakan ruang baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dengan menciptakan generator ekonomi baru, diharapkan PDB meningkat enam kali lipat untuk menjadi negara maju, yaitu dari pendapatan per kapita dari 4.783,9 dollar AS (Rp 71 juta) pada 2022 menjadi 23.000 dollar AS pada 2045, dapat diwujudkan. Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di luar Jawa mesti terbangun untuk melengkapi produktivitas dan kontribusi Pulau Jawa yang telah berhasil menyumbang sekitar 60 persen PDB nasional.
Pusat pemerintahan dan ”super-hub” ekonomi
Salah satu desain utama dari Nusantara adalah menjadi pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi baru melalui pengembangan lokasi sembilan generator ekonomi. Nusantara juga dirancang untuk menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi.
Dengan dibangunnya infrastruktur dan fasilitas modern, Nusantara diharapkan dapat terus menarik investasi yang mendorong pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi pada berbagai sektor, yang sangat krusial dalam era digital dan ekonomi berbasis pengetahuan saat ini.
Otorita IKN telah menerima lebih dari 340 letter of intent untuk berpartisipasi dalam pembangunan Nusantara dari berbagai perusahaan dan investor yang berasal dari 21 negara. Selain itu juga telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan berbagai perusahaan teknologi dunia serta institusi pendidikan dan penelitian terkemuka, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam rangka peningkatan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia dan pengembangan teknologi.
Sejak September 2023, Presiden Jokowi telah empat kali melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama berbagai proyek pembangunan di Nusantara dengan total investasi sebesar Rp 47,5 triliun, sekitar Rp 35,9 triliun di antaranya dilakukan pihak swasta. Tentu investasi ini akan terus bertambah seiring rencana groundbreaking lanjutan yang dilakukan pada masa mendatang.
Berbagai program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan untuk memastikan keikutsertaan masyarakat lokal sebagai calon warga ibu kota.
IKN dan kampanye global
Pembangunan IKN merupakan kontribusi aktif Indonesia dalam tiga kampanye global. Sebagai dukungan terhadap keanekaragaman hayati (biodiversity), pembangunan IKN dilakukan dengan melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati dan keberadaan habitat satwa liar melalui berbagai program yang disusun dalam Nusantara Nature Positive Plan.
Pembangunan lokasi suaka orangutan, penanaman kembali (reforestrasi) melalui persemaian 15 juta bibit pohon per tahun di Persemaian Mentawir, pembangunan kebun raya, hingga kerja sama dengan berbagai pihak telah dilakukan untuk memastikan kelestarian lingkungan agar tetap terjaga dan berkelanjutan.
Otorita IKN juga menyusun Voluntary Local Review (VLR) untuk memastikan program pemberdayaan masyarakat dan pembangunan sektoral dapat mempercepat pencapaian Agenda Berkelanjutan (SDG) PBB 2030. Berbagai program pemberdayaan masyarakat telah dilakukan untuk memastikan keikutsertaan masyarakat lokal sebagai calon warga ibu kota. Program-program itu mulai dari program re-skilling dan up-skilling, seperti pelatihan keterampilan di bidang konstruksi, hidroponik, kuliner, hingga pelatihan digital dan pemanfaatan energi bersih melalui program coding mom dan solar mom.
Untuk dukungan perubahan iklim, Nusantara merupakan kota pertama di Indonesia yang telah mendeklarasikan locally determined contributions (LDC) yang telah disampaikan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono pada acara COP-28 di Dubai. Dokumen LDC ini berperan penting dalam memastikan pencapaian IKN sebagai kota netral karbon pada 2045 dan membantu mencapai target perubahan iklim nasional.
Konsep pembangunan yang ramah lingkungan menjadi salah satu pilar dalam perencanaan Nusantara. Pembangunan Nusantara menerapkan prinsip-prinsip ekonomi hijau, seperti pembangunan gedung cerdas yang menghasilkan efisiensi energi dan air, penggunaan energi terbarukan, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Untuk mendukung visi besar ini, Nusantara akan diperkuat dengan sistem transportasi cerdas dan penggunaan energi yang ramah lingkungan. Sistem transportasi cerdas diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan meningkatkan efisiensi transportasi. Sementara pemanfaatan kendaraan berbasis listrik dan penggunaan energi yang ramah lingkungan akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan dampak negatif lainnya terhadap lingkungan.
Dengan demikian, pembangunan Nusantara dapat menghadirkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Ini merupakan langkah besar bagi Indonesia untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan.
Prinsip pembangunan IKN
Pembangunan IKN menerapkan lima prinsip utama, yaitu hijau, berketahanan, berkelanjutan, inklusif, dan cerdas. Prinsip ”hijau” mengarah pada inisiatif besar dalam melakukan revitalisasi hutan tropis, yang akan menutupi 65 persen dari wilayah IKN.
Proses reforestasi bertujuan menciptakan paru-paru baru bagi kota dan meningkatkan kapasitas penyerapan air, yang secara signifikan dapat mengurangi risiko banjir. Sebesar 10 persen wilayah IKN akan diubah menjadi kawasan hijau dan lahan produksi pangan sehingga hanya 25 persen wilayah yang akan dikembangkan menjadi kawasan perkotaan dan pembangunan.
Prinsip berketahanan dan berkelanjutan ditandai dengan komitmen untuk menjadi kota netral karbon pada 2045, yang akan dicapai melalui inovasi dan perbaikan di lima sektor utama: energi, proses Industri dan penggunaan produk, kehutanan dan penggunaan lahan lain atau FOLU (forestry and other land use), agrikultur, dan limbah.
Prinsip inklusif menekankan bahwa pembangunan IKN membuka semua partisipasi dari berbagai lapisan bisnis dan masyarakat. Otorita IKN membuka kesempatan yang sama baik bagi investor global ataupun pengusaha UMKM untuk berpartisipasi dalam pembangunan Nusantara.
Prinsip cerdas yang menjadi salah satu prinsip utama dalam Nusantara dibentuk melalui konsep kota cerdas. Otorita IKN telah mengeluarkan kebijakan panduan bangunan cerdas dan cetak biru kota cerdas Nusantara.
Panduan tersebut merinci strategi pembangunan di enam sektor cerdas utama, yaitu ketatakelolaan, transportasi dan mobilitas, kelayakhunian, energi dan sumber daya alam, industri dan sumber daya manusia, serta infrastruktur dan lingkungan binaan. Nusantara sebagai kota cerdas memiliki pusat komando kota cerdas untuk memantau dan mengelola semua fasilitas publik, jasa, dan infrastruktur di Nusantara.
Nusantara adalah perwujudan kota modern berkelanjutan melalui keseimbangan pengelolaan alam dan lingkungan, pemanfaatan teknologi, dan masyarakat yang unggul. Pembangunan IKN harus dapat menghasilkan nilai tambah.
Untuk itu, selain mewujudkan hardware dan software dalam bentuk infrastruktur fisik dan sistem teknologi terintegrasi dalam perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan perkotaan yang baik, maka brainware pembangunan kapasitas sumber daya manusia, masyarakat, bahkan entitas bisnis yang unggul mesti dilakukan bagi peningkatan kompetensi dan daya saing. Nusantara merupakan perwujudan dari Indonesia Emas 2045.
Mohammed Ali Berawi, Deputi Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara; Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Indonesia