logo Kompas.id
OpiniPerihal ”Dilarang” dalam Tiga ...
Iklan

Perihal ”Dilarang” dalam Tiga Cerpen Indonesia

Fakta-fiksi sebagai strategi literer cerpen koran berhasil menaklukkan media umum sekaligus menyikapi masifnya keadaan.

Oleh
RAUDAL TANJUNG BANUA
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/riFQcnvQOSD7KCc5lx4WLuo259s=/1024x870/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F02%2F10%2F2a8d1ec8-49e8-4159-a8df-39868e1b73f4_jpg.jpg

Ada tiga cerpen Indonesia cukup monumental yang judulnya mengandung kata ”dilarang”, yaitu ”Dilarang Mencintai Bunga-bunga” (Kuntowijoyo), ”Dilarang Menyanyi di Kamar Mandi” (Seno Gumira Ajidarma), dan ”Dilarang Bermimpi Jadi Presiden” (Agus Noor).

”Dilarang” jadi titik temu tematik. Maklum ketiganya muncul dalam era Orde Baru kala situasi sosial politik ”aman terkendali” tetapi nir-kebebasan. Latar sosiologis/ideologis ini merujuk kekuasaan dalam keluarga, masyarakat, hingga negara.

Editor:
MOHAMMAD HILMI FAIQ
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000