logo Kompas.id
OpiniRevivalisme Reflektif atas...
Iklan

Revivalisme Reflektif atas Pengakuan Jamu

Jamu mengisahkan Indonesia: bermula dari identitas kultural, bisnis-perdagangan internasional, hingga politik kontemporer.

Oleh
OTI M LESTARI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/bo2wZRQBzxr_-aEQZmxy4isNves=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F05%2F9efefbce-d235-4076-90c8-f9e72a066e50_jpg.jpg

Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menetapkan jamu sebagai Warisan Budaya Dunia pada 6 Desember 2023. Kita mengenal jamu sebagai ramuan untuk pencegahan, pengobatan, pemulihan, dan pemeliharaan kesehatan hingga kecantikan.

Jamu beras kencur, kunir asem, atau cabe puyang jadi contohnya. Sensasi rasa pahit dan hangat dari bahan-bahan alami dari rempah-rempah, mulai dari akar, kulit, daun, hingga buah dari temulawak (Curcuma cautkeridza), kunyit (Curcuma domestica), atau jahe (Zingiber officinale) membuat tubuh memperoleh kualitas kesehatan jiwa raga.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000