Aset Kripto Makin Menjanjikan di 2024
Dunia bisnis yang lama bingung dengan penempatan aset kripto dalam neraca bisnis mulai tenang. Aset kripto menjanjikan.
Andreas Maryoto
Secara global, aset kripto makin tidak liar. Berbagai kasus kecurangan ditangani. Iklan-iklan yang tidak mendidik juga dilarang. Aturan salah satu produk aset kripto, yaitu koin stabil, juga sudah muncul sehingga bakal memuluskan aset tersebut sebagai alat pembayaran.
Turunan produk investasi aset kripto mulai dibahas dan kemungkinan dalam waktu dekat akan diberi izin. Mereka yang seharusnya terlibat di dalam pasar aset kripto mulai masuk dan membuat panduan yang lebih jelas.
Di dalam negeri, bursa aset kripto telah terbentuk dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah memiliki komisioner yang mengurusi aset kripto. Bursa diharapkan bisa membuat transaksi makin aman. OJK kelak akan menggantikan fungsi Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dalam pengawasan dan pengaturan.
Mereka akan memasuki tahap transisi sehingga kelak pengawasan seluruhnya berada di OJK. Dalam acara OJK Year End Knowledge Sharing Session akhir tahun lalu, OJK membuat tema yang progresif, yaitu ”Menyambut Aset Kripto dalam Penguatan Ekosistem Keuangan Digital di Indonesia”. Tema ini memberi tekanan yang lebih maju dalam melihat kehadiran aset kripto.
Dunia bisnis yang sekian lama bingung dengan penempatan aset kripto dalam neraca bisnis mereka juga mulai tenang. Kalangan yang bergerak di dunia akuntansi mulai berbenah. Pengumuman aturan akuntansi kripto yang telah lama ditunggu-tunggu dari Financial Accounting Standards Board (Dewan Standar Akuntansi Keuangan) akhirnya muncul. Aturan pertama yang dikeluarkan tersebut berdasarkan Generally Accepted Accounting Principles atau Prinsip Akuntansi yang Diterima secara Umum.
Pada 6 September 2023, Dewan Standar Akuntansi Keuangan memberikan suara tentang akuntansi mata uang kripto dan menetapkan aturan baru bahwa entitas bisnis harus menggunakan standar akuntansi nilai wajar (fair value) untuk aset kripto tertentu yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan, seperti bitcoin. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima saat menjual aset atau harga yang dibayarkan saat mengalihkan liabilitas dalam transaksi yang teratur di antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
Peminat segala sesuatu yang berkaitan dengan rantai blok (blockchain) yang juga profesor akuntansi di Lehman College Sean Stein Smith dalam sebuah tulisan di Forbes mengatakan, dengan pengumuman Dewan Standar Akuntansi Keuangan, berarti mereka mengizinkan perusahaan yang menyimpan aset kripto di neraca mereka untuk melaporkan aset ini pada nilai pasar wajar. Dengan pengumuman itu, mereka juga telah menetapkan aturan pengungkapan dan pelaporan tambahan sebagai langkah pertama yang bermanfaat menuju aturan akuntansi yang lebih komprehensif.
Meski demikian, standar akuntansi tersebut memiliki cakupan yang sempit dan belum membahas beragam aset kripto karena tidak termasuk di dalamnya token terbungkus (wrapped token), koin stabil (stablecoin), keuangan terdesentralisasi, dan token NFT. Ia menduga dalam waktu dekat aturan ini membuka pintu untuk pengembangan pembahasan tentang standar akuntansi untuk aset-aset kripto lebih lanjut.
Investor institusi
Perkembangan yang menarik lainnya adalah soal permohonan sejumlah perusahaan yang akan masuk ke dalam bisnis ETF aset kripto di Amerika Serikat melalui otoritas bursa, yaitu SEC. ETF kripto adalah kumpulan koin digital kripto yang kemudian menjadi satu produk investasi dan diperdagangkan di bursa efek. Jika hendak membeli produk ini, kita harus ke bursa efek, bukan bursa kripto. Produk investasi ini semacam reksadana. Nilai dari setiap ETF kripto berubah seiring dengan perubahan harga kripto.
Perusahaan manajemen aset BlackRock telah mengajukan permohonan izin kepada otoritas bursa SEC untuk memulai produk ETF pada bulan Juni. Setelah itu, sejumlah perusahaan lainnya juga mengajukan izin ETF aset kripto. Saat ini terdapat 12 aplikasi ETF ke SEC, termasuk di antaranya adalah Invesco, ARK, Fidelity, VanEck, dan Franklin Templeton. Rumor persetujuan pada bulan Oktober lalu sudah membuat harga bitcoin meroket.
Bitcoin kini adalah salah satu aset kripto yang populer. Tampak salah seorang warga Hong Kong menggunakan ATM bitcoin di Hong Kong, Jumat (8/12/2017).
Baca juga: Selangkah Lagi Aset Kripto Bakal Jadi Alat Pembayaran
Beberapa kalangan menduga, izin penjualan untuk produk ETF akan dikeluarkan bulan Januari ini di tengah sikap SEC sangat ketat memberikan izin. Beberapa waktu lalu mereka menolak permohonan GBTC untuk mengeluarkan produk ETF setelah pengadilan memutuskan bahwa alasan SEC untuk melakukan menyetujui permohonan tersebut tidak sah.
Masuknya perusahaan-perusahaan di atas dan institusi lainnya menandai lonjakan minat institusional ke dalam aset kripto yang luar biasa. Kabar baik bagi dunia aset kripto. Mereka yang boleh dibilang pemain lama dan petahana di dalam dunia investasi mulai masuk ke dalam bisnis aset kripto.
Setelah membutuhkan waktu sekitar 15 tahun untuk eksperimen kripto dan ditandai dengan jatuh dan bangun, partisipasi investor institusional dalam aset kripto mulai meningkat. Dulu banyak institusi yang bersikap menunggu dan melakukan uji tuntas secara menyeluruh sebelum terjun ke lanskap investasi baru ini.
Laman Coinbase menyebut, di antara banyak alasan mereka menunda alokasi investasi di aset kripto adalah ketidakjelasan lanskap peraturan, infrastruktur pasar yang belum matang, sarana investasi yang tidak memadai, dan kurangnya rekam jejak panjang yang sesuai untuk aset-aset tersebut.
Untungnya, berbagai perkembangan positif bermunculan untuk mengatasi permasalahan ini, mulai dari perubahan lanskap peraturan hingga infrastruktur yang semakin matang dan permintaan yang terus meningkat. Oleh karena itu, kita mungkin mendekati titik perubahan dalam hal alokasi kripto oleh investor institusi dalam jangka panjang.
Dengan adanya perubahan di dalam ekosistem aset kripto, terlihat pula perubahan arah investor institusi. Regulasi yang makin jelas, infrastruktur pasar yang semakin matang, sarana investasi yang layak secara institusional semakin banyak, dan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai aset kripto telah membuat investor institusional mengambil pandangan baru. Pandangan baru itu adalah tentang lanskap kripto yang transformatif. Semua ini makin menjanjikan di masa depan.
