Kata ”saling” yang berpasangan dengan kata yang bermakna berbalasan, melibatkan lebih dari satu pihak, sebaiknya tidak digunakan. Tidak cocok buat bahasa jurnalistik yang serba ringkas dan padat.
Oleh
NANIK DWIASTUTI
·2 menit baca
Telanjur akrab dengan bahasa jurnalistik yang serba ringkas sering kali membuat saya gemas dengan penggunaan kata yang tidak efisien. Pemborosan kata masih saja saya temukan di sana sini. Mungkin si penulis tidak menyadari bahwa itu suatu pemborosan atau bisa jadi juga memang hobinya bertele-tele.
Contoh yang akan saya bahas di sini adalah pemborosan kata saling. Saling, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), berarti ’kata untuk menerangkan perbuatan yang berbalas-balasan’. Dicontohkan dalam KBBI: dalam hidup ini hendaknya kita dapat saling menghargai.
Nah, kerap terjadi kata saling disematkan pada kata-kata yang sebenarnya sudah mengandung makna berbalasan, misalnya saling berhadapan, saling berkompetisi, saling berebutan, saling bersalaman, saling berpelukan, atau saling berpandangan.
Penggunaan kata saling seperti itu tidak tepat. Tanpa kata saling, kata-kata tersebut sebetulnya sudah otomatis menunjukkan perbuatan berbalasan.
Bersalaman, berpelukan, atau berpandangan sudah pasti melibatkan lebih dari satu pihak dan merupakan perbuatan berbalasan. Tidak percaya? Silakan cek sendiri di kamus.
Lalu, seperti apa penggunaan kata saling yang tepat? Kata saling, misalnya, bisa kita pakai bersama dengan kata memahami. Saling memahami berarti semua pihak memahami satu sama lain.
Saling memahami bisa menciptakan harmoni atau toleransi. Tanpa kata saling, berarti yang memahami hanya satu pihak. Jika hanya satu pihak yang memahami, bisa jadi pihak yang lain justru salah paham.
Kata saling yang berpasangan dengan kata yang bermakna berbalasan sebaiknya tidak digunakan.
Contoh lain, saling mencintai. Ini berarti bahwa antara satu pihak dan pihak yang lain sama-sama mencintai. Tanpa kata saling, maka hanya satu pihak yang mencintai. Artinya, bertepuk sebelah tangan, dan bisa-bisa timbul sakit hati atau patah hati.
Jadi, kata saling dapat dipergunakan dalam kasus seperti itu. Adapun kata saling yang berpasangan dengan kata yang bermakna berbalasan, melibatkan lebih dari satu pihak, sebaiknya tidak digunakan. Pemborosan.