logo Kompas.id
OpiniKaret Jangan sampai ”Rungkad”
Iklan

Karet Jangan sampai ”Rungkad”

Boleh saja Indonesia menggenjot industri tambang, kendaraan listrik, dan membela mati-matian sawit. Namun, jangan sampai industri hulu-hilir karet semakin tertinggal dan akhirnya ”rungkad”.

Oleh
Hendriyo Widi
· 3 menit baca
Kelompok Tani Sejahtera Bersama di Desa Muhajirin, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi, menunjukkan produk-produk turunan karet buatan sendiri beberapa waktu lalu. Pengembangan ke arah industri hilir ini mampu mengangkat harga karet di tingkat petani yang saat ini anjlok.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN

Kelompok Tani Sejahtera Bersama di Desa Muhajirin, Jambi Luar Kota, Muaro Jambi, menunjukkan produk-produk turunan karet buatan sendiri beberapa waktu lalu. Pengembangan ke arah industri hilir ini mampu mengangkat harga karet di tingkat petani yang saat ini anjlok.

Bagi pemerintah, hilirisasi tambang mungkin lebih menarik. Lebih menghasilkan cuan. Sampai dicarikan investor hingga dibela mati-matian di forum Organisasi Perdagangan Internasional atau WTO. Bagaimana dengan karet?

Indonesia merupakan negara produsen karet nomor dua dunia setelah Thailand. Produksi karet Indonesia pada 2022 sebanyak 3,13 juta ton, sedangkan Thailand 4,75 juta ton. Rival terdekatnya, yakni Vietnam dan Malaysia masing-masing berada di urutan ke-3 (1,29 juta ton) dan ke-7 (377.000 ton).

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000