logo Kompas.id
OpiniKultur Toksik Dunia Akademik
Iklan

Kultur Toksik Dunia Akademik

Kultur feodal dan kultur seremonial itu adalah dua kultur toksik yang akan terus menyandera dunia akademik Indonesia berada dalam keterbelakangan. Jika keduanya terus dibiarkan, jangan berharap akan lahir pemenang Nobel.

Oleh
TAUFIQURRAHMAN
· 5 menit baca
Ilustrasi
HERYUNANTO

Ilustrasi

Harian Kompas belakangan ini beberapa kali menurunkan berita tentang dunia akademik di Tanah Air. Isu yang diangkat terkait dengan joki karya ilmiah untuk calon guru besar dan beban administrasi dosen yang berlebihan.

Di tengah gonjang-ganjing dunia akademik tersebut, Peter Carey, sejarawan yang mendedikasikan dirinya untuk mengkaji sejarah Indonesia modern, menyampaikan kuliah daring tentang mengapa Indonesia tidak pernah memiliki pemenang Nobel. Ia menyebutkan beberapa faktor, antara lain gaji dosen yang sangat kecil, status PNS dosen yang justru kontraproduktif dengan pengembangan ilmu pengetahuan, tidak ada cuti panjang (sabbatical leave) bagi dosen untuk fokus melakukan riset mandiri dan aktivitas akademik lain di luar kampus, serta tidak ada kultur tinjauan sejawat (peer review) yang memadai.

Editor:
SRI HARTATI SAMHADI, YOHANES KRISNAWAN
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000