logo Kompas.id
OpiniPulang ke Kota Lama
Iklan

Pulang ke Kota Lama

Bagi saya, yang perlu ada dan selalu aktual adalah nilai. Nilai, seperti halnya kebudayan sebagai roh, tidak bisa dikuantifikasi, dipoles atau ditutupi dengan penampilan ataupun kata-kata dengan argumen pekok.

Oleh
Bre Redana
· 3 menit baca
Bre Redana
HERYUNANTO

Bre Redana

​Pulang ke kota kelahiran pada hari yang fitri lalu saya mendapati baliho besar di gerbang kota bertuliskan kata-kata: suatu hari aku pulang ke kampung halaman, dan aku temukan di situ kombinasi realitas dan nostalgia yang merupakan bahan mentah karyaku.

​Tentu saja saya mengada-ada, termasuk di novel Blues Merbabu pun saya tidak menulis demikian. Tidak ada baliho tersebut. Kata-kata itu saya comot dari laporan wartawan The New Yorker ketika mengunjungi Aratacata, kota kecil tempat kelahiran novelis Gabriel Garcia Marquez di Kolombia. Di kota-kota kita yang mudah dilihat sebagai pemandangan menyebalkan adalah jajaran baliho berupa foto diri para politisi, masing-masing merasa dirinya paling ganteng dan paling cantik sedunia.

Editor:
MARIA SUSY BERINDRA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000