Semua Bisa Bahagia
Kemurahan hati yang sangat tulus melahirkan solidaritas yang sangat luar biasa di masyarakat Indonesia, menjadi modal sosial tak ternilai. Hal itu dapat menjadi dasar mencapai hidup bahagia seperti masyarat Finlandia.
Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak.
Begitulah kata peribahasa Indonesia. Kebahagiaan seolah murni ditentukan oleh nasib. Namun, apakah kebahagiaan masyarakat Finlandia hanyalah sebatas nasib? Jika demikian, mungkinkah setiap orang merasakan kebahagiaan?
Beberapa waktu lalu, PBB merilis Laporan Kebahagiaan Dunia 2023. Pada laporan tersebut, Finlandia didaulat menjadi negara terbahagia untuk enam tahun berturut-turut.
Tentu kami berbangga akan capaian ini. Namun, sebagaimana pepatah Finlandia, ”Kell' onni on, se onnen kätkeköön”, yang artinya siapa yang memiliki kebahagiaan harus menyembunyikannya.
Sebuah pepatah agar orang-orang tidak menyombongkan kebahagiaan yang dimiliki. Namun, bukan dalam rangka menyombongkan, tidak ada salahnya jika kami menceritakan rahasia dalam membahagiakan warga kami.
Mengukur kebahagiaan adalah sesuatu yang sulit. Tak ada gading yang tak retak.
Bagian dari budaya
Mengukur kebahagiaan adalah sesuatu yang sulit. Tak ada gading yang tak retak. Meski tak sempurna, komunitas internasional menandai laporan ini sebagai salah satu upaya yang cukup baik untuk mengukur kebahagiaan di seluruh dunia.
Pengukuran Indeks Kebahagiaan pada laporan ini secara umum didasarkan pada konsep life ladder (tangga kehidupan).
Di sini responden ditanya, ”Coba bayangkan sebuah tangga, dengan anak-anak tangga bernomor dari 0 pada anak tangga terbawah hingga 10 pada anak tangga teratas. Bagian-bagian teratas dari tangga mewakili kemungkinan kehidupan terbaik untuk Anda dan bagian-bagian terbawah tangga mewakili kemungkinan kehidupan terburuk untuk Anda. Saat ini, di anak tangga manakah Anda secara pribadi merasa berdiri?”
Dari pertanyaan ini, jawaban dari responden kemungkinan besar merepresentasikan, kebahagiaan adalah kepuasan terhadap capaian hidupnya saat ini.
Laporan ini kemudian memformulasikan bahwa terdapat enam variabel utama yang dapat menjelaskan kebahagiaan tersebut, yaitu (1) PDB per kapita, (2) dukungan sosial, (3) angka harapan hidup yang sehat secara fisik maupun mental, (4) kebebasan dalam membuat keputusan hidup, (5) kemurahan hati dan kedermawanan, dan (6) persepsi terhadap korupsi.
Di Finlandia, aspek-aspek seperti demokrasi yang berjalan baik, pemilu yang bebas, kebebasan pers, korupsi yang rendah, dan layanan jaminan sosial yang inklusif, sudah jadi bagian dari budaya kami. Hal ini telah membentuk persepsi kesejahteraan yang kuat dan telah membawa Finlandia ke puncak kehidupan yang membahagiakan.
Finlandia menawarkan kualitas hidup yang luar biasa bagi para penduduknya. Kondisi kesehatan, pendidikan, dan stabilitas politik yang tinggi di negara ini menghasilkan suasana membahagiakan untuk tinggal dan berkembang.
Di Finlandia, kami menikmati tingkat kesetaraan jender yang tinggi, yang memungkinkan orangtua menikmati fleksibilitas yang memudahkan mereka untuk mencapai keseimbangan antara kehidupan pekerjaan dan keluarga.
Dengan menyediakan fasilitas penitipan anak yang terjangkau dan pembatasan jam kerja maksimal delapan jam sehari serta liburan musim panas hingga empat pekan, kami berharap dapat memberikan kesempatan yang lebih baik bagi orangtua untuk menikmati kehidupan yang seimbang.
Baca juga : Memahami Indeks Kebahagiaan
Baca juga : Pembangunan yang Membahagiakan
Jam kerja yang ’manusiawi’ berarti Anda dapat menikmati keseimbangan antara kehidupan keluarga dan kehidupan pekerjaan. Kami menjunjung tinggi keseimbangan antara kehidupan keluarga dan pekerjaan karena kami memercayai pekerja yang bahagia akan lebih produktif dan inovatif.
Finlandia adalah negara dengan hierarki yang egaliter di tempat kerja dan birokrasi perusahaan dijaga seminimal mungkin. Hal ini membuat segalanya berjalan lebih efisien.
Perusahaan-perusahaan kami mengadopsi agile organization yang artinya inovasi dapat diperkenalkan dan diterapkan dengan cepat. Kami sangat menghargai inisiatif dalam lingkungan pekerjaan.
Kami menjunjung tinggi keadilan dan kesempatan yang setara. Laporan ini tidak saja menempatkan Finlandia pada posisi teratas dalam Indeks Kebahagiaan, Finlandia juga menduduki posisi ketiga dalam rendahnya kesenjangan kebahagiaan antarwarga negaranya. Secara rata-rata, warga Finlandia mengakui tengah berdiri di anak tangga kedelapan dengan hanya kurang-lebih dua anak tangga antara yang kurang bahagia dan sangat bahagia.
Meskipun mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, pengalaman Finlandia menunjukkan bahwa sarana untuk membahagiakan masyarakat dapat dirancang dan dibangun.
Modal yang kuat
Finlandia, sebagai negara sahabat, terus berkomitmen untuk berbagi kebahagiaan dengan seluruh masyarakat Indonesia. Kami menghargai hubungan yang saling menguntungkan yang telah dibangun dengan negara-negara mitra kami, khususnya Indonesia.
Oleh karena itu, kami menyambut dengan antusias upaya yang dilakukan untuk menciptakan kesempatan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk merasakan kebahagiaan.
Dengan bangga, Finlandia menyaksikan Indonesia telah mencapai tahap kedewasaan hukum dan politik yang signifikan. Negara ini telah membangun jaringan demokrasinya yang kuat dan telah menarik banyak warganya terlibat aktif dalam pembangunan negara.
Indonesia juga merupakan satu di antara tak banyak negara di dunia yang memiliki Jaminan Kesehatan Semesta dengan JKN dan BPJS-nya. Hingga kini, tercatat 248,77 juta penduduk Indonesia adalah peserta BPJS atau ekuivalen dengan 90,73 persen penduduk.
Finlandia bertekad untuk mendukung Indonesia dalam upaya mereka menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih baik.
Selain itu, sebagaimana yang terlansir di laporan ini, Indonesia mengungguli seluruh negara di dunia, termasuk Finlandia, dalam aspek kemurahan hati dan kedermawanan. Sejak 2020, Indonesia selalu menempati posisi pertama dalam aspek ini. Laporan lain oleh Charities Aid Foundation, yaitu World Giving Index juga menempatkan Indonesia di posisi serupa.
Kemurahan hati yang sangat tulus melahirkan solidaritas yang sangat luar biasa di masyarakat Indonesia, menjadi modal sosial yang tak ternilai.
Finlandia bertekad untuk mendukung Indonesia dalam upaya mereka menuju kesejahteraan dan kebahagiaan yang lebih baik. Dengan menawarkan berbagai solusi teknologi dan kota pintar, misalnya dalam proyek Ibu Kota Nusantara, serta menawarkan bantuan dalam menangani krisis iklim, kami percaya bahwa masyarakat Indonesia dapat menikmati hidup yang lebih mudah dan murah.
Dengan modal-modal tersebut, Finlandia yakin Indonesia dapat menggunakannya sebagai dasar untuk mencapai kehidupan bahagia sebagaimana masyarakat Finlandia. Kami juga yakin bahwa Indonesia akan terus meningkatkan kualitas modal-modal mereka agar pada akhirnya semua bisa bahagia.
Pekka KaihilahtiDuta Besar Finlandia untuk Indonesia