Kita tentu tak hanya ingin sekadar berusia panjang, tetapi juga ingin pada usia lanjut mempunyai kualitas hidup yang baik. Kita ingin dapat hidup produktif, bebas dari berbagai penyakit.
Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
·5 menit baca
Bulan depan saya berumur 60 tahun dan istri saya 58 tahun. Setahu saya di Indonesia orang yang berumur 60 tahun dimasukkan dalam golongan usia lanjut. Pada umumnya mereka yang berusia lanjut akan mengalami kemunduran fungsi tubuh, termasuk penglihatan, pendengaran, fungsi jantung, paru, ginjal, selain juga koordinasi gerakan otot yang menurun.
Proses menua merupakan proses alamiah yang harus kita jalani. Namun, pada kenyataannya kita juga menyaksikan cukup banyak orang yang berusia lanjut kesehatannya relatif tetap baik. Umur mereka sudah mencapai 70 tahun, namun masih segar bugar. Daya tangkapnya juga baik serta masih tajam dalam berpikir. Apakah mereka mengalami kelambatan dalam menua? Dapatkah proses menua diperlambat bahkan dihambat?
Semua orang tentu ingin sehat di usia lanjut, tidak menjadi beban bagi anak-anak dan keluarga, kalau dapat meski sudah berusia lanjut, masih produktif, mampu mengajar atau berusaha bahkan menjadi rujukan bagi keluarga. Mereka akan meminta pertimbangan dalam menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan pada anggota keluarga yang tua. Saya membayangkan alangkah bahagianya jika saya dan istri dapat sehat di usia lanjut, masih bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat, serta dapat bepergian menyaksikan keindahan alam Indonesia.
Jika kita berhasil mengatasi guncangan-guncangan hidup dengan baik, hidup kita akan penuh kebahagiaan.
Sebenarnya apa yang terjadi pada proses menua? Benarkan orang berusia lanjut mengalami proses degeneratif? Pembuluh darah menjadi kaku, mata mengalami katarak, pendengaran juga berkurang, otot mengecil, gerakan menjadi lamban dan tak terkoordinasi dengan baik. Proses degenerasi juga terjadi di jantung mengakibatkan penyakit jantung koroner. Pembuluh darah di otak juga mengalami sklerosis sehingga berisiko tersumbat atau pecah sehingga timbul stroke.
Bagaimana mencegah proses degeneratif ini? Adakah makanan dan obat yang menghambat proses tersebut? Mohon informasi tentang kemajuan ilmu kedokteran dalam menghambat proses menua.
Adakah hal-hal praktis yang dapat kita lakukan dalam memperlambat proses menua tersebut? Kenapa di Indonesia orang digolongkan tua pada usia 60 tahun, sedangkan di banyak negeri maju usia lanjut batasnya 65 tahun? Terima kasih atas penjelasan Dokter.
Z di J
Penelitian mengenai proses menua memang banyak dilakukan. Manusia ingin sehat dan produktif di usia lanjut. Usia harapan hidup di sejumlah negeri telah berhasil melampaui 80 tahun. Di Indonesia usia harapan hidup sudah meningkat, sudah mencapai 72 tahun.
Kita tentu tak hanya ingin sekadar berusia panjang, tetapi juga ingin pada usia lanjut mempunyai kualitas hidup yang baik. Kita ingin dapat hidup produktif, bebas dari berbagai penyakit, meski punya penyakit degeneratif, penyakit terkendali dengan baik. Penyakit kencing manis, stroke, dan penyakit jantung koroner akan semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia, tetapi penyakit tersebut masih dapat dicegah atau dikendalikan.
Sekarang banyak peneliti selain meneliti faktor genetik juga meneliti terjadinya inflamasi kronik pada proses menua. Tubuh kita memerlukan proses inflamasi akut untuk melawan infeksi. Akibatnya, kita menjadi demam. Pada proses inflamasi akut tersebut aliran darah serta sel-sel darah yang penting untuk melenyapkan bakteri difasilitasi.
Apabila infeksi sudah dapat diatasi, proses inflamasi akut juga akan padam dan tubuh menjadi normal kembali. Pada beberapa keadaan inflamasi akut tak dapat kembali normal, tapi menjadi inflamasi kronik yang berkepanjangan.
Penelitian ini semula banyak dilakukan pada orang dengan HIV (ODHA). ODHA yang mendapat obat antiretroviral dalam darahnya dapat tak ditemukan lagi virus HIV (viral load tak terdeteksi), tetapi ternyata pada tubuh ODHA masih terjadi inflamasi kronik yang berkepanjangan yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif. Dibandingkan dengan kelompok bukan ODHA, ODHA mengalami penuaan 10 tahun lebih cepat. Artinya, risiko mengalami penyakit jantung koroner, stroke, atau penyakit ginjal kronik lebih cepat dibandingkan dengan bukan ODHA.
Melawan inflamasi kronik
Dewasa ini penelitian banyak difokuskan pada upaya untuk meredam inflamasi kronik yang berperan pada proses menua. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan, seperti mengonsumsi makanan yang bersifat antiinflamasi, olahraga, tidur cukup, dan mampu mengendalikan stres.
Makanan apa yang baik dikonsumsi untuk meredam inflamasi kronik? Pada umumnya makanan yang mengandung antioksidan seperti brokoli, bluberi, tomat, dan kacang-kacangan. Sekarang juga dianjurkan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan yang berbasis tanaman. Kurangi makanan yang berasal dari hewan. Kurangi konsumsi daging merah dan berlemak.
Teh hijau, menurut para pakar, juga dianggap mempunyai efek antiinflamasi. Jadi, perbanyak konsumsi makanan yang bersifat antioksidan dan teh hijau. Jepang merupakan negara yang usia lanjutnya tinggi. Banyak yang mengatakan bahwa ini disebabkan oleh kebiasaan makan orang Jepang yang banyak mengonsumsi teh hijau serta makanan yang mengandung antioksidan.
Olahraga merupakan upaya penting dalam mencegah penyakit degeneratif. Olahraga dianjurkan dilakukan setiap hari, bukan hanya di hari libur. Setiap hari kita perlu berolahraga, misalnya berjalan kaki sekitar 30 menit per hari paling kurang 150 menit dalam seminggu. Olahraga perlu dijadikan kebiasaan sehari-hari. Jika tak sempat pada pagi hari, boleh dilakukan pada sore hari. Sekarang juga tersedia alat bantu untuk berolahraga sehingga kita juga dapat berolahraga di rumah.
Situasi kejiwaan kita juga memengaruhi proses menua. Jika kita berhasil mengatasi guncangan-guncangan hidup dengan baik, hidup kita akan penuh kebahagiaan. Kita akan optimistis menghadapi berbagai keadaan, baik keadaan yang menggembirakan maupun yang menyedihkan. Kita pandai bersyukur atas karunia Allah kepada kita. Kita bersabar atas semua cobaan yang dihadapi oleh keluarga kita.
Kita senang menolong orang yang sedang kesusahan. Kebiasaan menolong ini juga akan membahagiakan kita. Jadi, menolong orang yang kesusahan bukan hanya bermanfaat bagi yang ditolong, melainkan juga bermanfaat bagi penolong.
Bagaimana dengan vitamin dan suplemen? Pada usia lanjut tubuh kita memang kekurangan beberapa vitamin dan suplemen. Untuk itu, kita dapat menambahkannya dengan minum tambahan vitamin dan suplemen. Namun, tak perlu berlebihan dalam mengonsumsi vitamin. Cukup konsumsi sesuai dengan kebutuhan.
Mereka yang berusia lanjut banyak yang mengonsumsi vitamin D3, salah satu manfaatnya adalah memperkuat tulang. Sudah tentu ini merupakan kebiasaan baik, selain kita juga perlu berjemur matahari pagi yang kaya dengan vitamin D.
Nah, tampaknya ada harapan proses menua akan dapat diperlambat. Sudah tentu tak mungkin manusia tak akan menua. Menua merupakan proses alamiah yang harus kita jalani. Namun, harapan kita adalah sewaktu tua nanti tetap produktif, bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat, serta berbagi pengalaman dengan yang muda-muda. Saya harap Anda dan istri akan dapat menjalani masa tua dengan rasa syukur dan kegembiraan.