Apakah model bisnis berlangganan adalah alternatif untuk menyelesaikan masalah mereka? Jika demikian, seberapa besar konsumen bersedia membayar?
Oleh
ANDREAS MARYOTO
·4 menit baca
Semula hanya gosip di kalangan pengamat perusahaan teknologi, akhirnya Meta mengumumkan bahwa mereka hendak menerapkan layanan berbayar untuk memberikan tanda terverifikasi di Facebook dan Instagram. Langkah Meta ini menyusul Twitter yang juga hendak memberlakukan kebijakan itu. Perusahaan teknologi lagi ”BU” alias butuh uang. Berbagai langkah harus dilakukan agar selamat dari masalah keuangan.
Mark Zuckerberg mengumumkan layanan langganan berbayar baru bernama Meta Verified yang akan memberikan lencana terverifikasi kepada pengguna yang membayar. CEO Meta ini mengatakan, pengguna Instagram bisa mendapatkan lencana verifikasi biru, perlindungan ekstra dari akun yang berusaha menyamar sebagai mereka, dan peningkatan visibilitas dengan membayar biaya bulanan.
”Selamat pagi! Pengumuman produk baru: minggu ini kami mulai meluncurkan Meta Verified, yaitu layanan berlangganan yang memungkinkan Anda memverifikasi akun dengan ID pemerintah, mendapatkan lencana biru, mendapatkan perlindungan peniruan ekstra terhadap akun yang mengaku sebagai Anda, dan mendapatkan akses langsung ke dukungan pelanggan,” tulis Zuckerberg.
Dia menambahkan: fitur baru ini adalah tentang meningkatkan keaslian dan keamanan di seluruh layanan Meta. Kewajiban mereka yang mendapatkan Meta Terverifikasi mulai dari 11,99 dollar AS per bulan di web atau 14,99 dollar AS per bulan di iOS. Rencananya mereka akan meluncurkan uji coba di Australia dan Selandia Baru minggu ini dan selanjutnya di lebih banyak negara segera.
Beberapa waktu yang lalu Twitter berencana akan meluncurkan fitur baru ke model langganan bernama Twitter Blue. Usai Elon Musk menguasai platform ini, mereka mempunyai ide untuk meluncurkan pemungutan biaya 7,99 dollar AS per bulan bagi para pengguna yang menerima tanda centang biru. Fitur baru diusulkan saat Musk mencari cara untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan. Namun, setelah itu Twitter mengakui bahwa rencana mereka itu masih dalam pembahasan dan hendak mengujinya di dalam interaksi nyata.
Mengapa mereka tergerak untuk membuat akun berbayar? Awalnya dari utang sebanyak 13 miliar dollar AS. Laman Forbes menulis, sebanyak itulah beberapa bank besar, termasuk Bank of America, Barclays Plc, dan Morgan Stanley, dilaporkan memberikan pembiayaan kepada Musk untuk akuisisi Twitter senilai 44 miliar dollar AS, yang diselesaikannya beberapa waktu yang lalu.
Forbes memperkirakan dibutuhkan 10,4 juta pengguna yang mau membayar Twitter Blue setiap tahun untuk menutupi utang tersebut. Analis Wedbush Dan Ives memperkirakan biaya 8 dollar AS dapat menghasilkan 4-5 persen atau antara 230 juta dollar AS dan 290 juta dollar AS dari apa yang dihasilkan perusahaan dalam pendapatan iklan. Angka itu bisa didapat jika ide itu diadopsi secara kuat para pemilik akun. Ives tidak yakin Twitter akan mendapatkan uang yang diinginkan ketika ditanya apakah Twitter bisa menghasilkan 1 miliar dollar AS dengan langkah mereka.
Selama bertahun-tahun, Netflix membiarkan dan bahkan mendukung bagi-bagi kata sandi. Bahkan, Netflix pernah mencuit ”cinta adalah berbagi kata sandi” dan pendiri Netflix, Reed Hastings, mengatakan, pada tahun 2016, dia suka ketika orang berbagi Netflix. Rupanya cara ini menjadi sebuah kelalaian dan merugikan bisnis mereka.
Laman CNET pekan lalu menyebut, akhir dari berbagi kata sandi Netflix gratis telah dimulai. Beberapa waktu yang lalu layanan pengaliran konten video mulai meluncurkan sistem yang membebankan biaya untuk sub-akun atau anggota tambahan ketika orang di luar satu rumah tangga menggunakan keanggotaan yang sama. Sistem ini telah diluncurkan di Kanada, Selandia Baru, Portugal, dan Spanyol. Suatu saat sistem ini akan diterapkan di lebih banyak negara, termasuk AS, ketika kelak inisiatif pungutan baru diluncurkan secara global.
Tahun lalu Netflix mulai menguji cara untuk memonetisasi berbagi akun setelah mencatat kerugian pelanggan terdalam dalam satu dekade. Selain biaya berbagi kata sandi, Netflix juga telah meluncurkan langganan yang lebih murah yang didukung oleh iklan, dengan harapan dapat menarik lebih banyak orang untuk membayar Netflix jika mereka tidak harus membayar sebanyak itu. Inisiatif yang terakhir ini sudah dilakukan di Indonesia dengan harapan bisa menarik banyak pelanggan baru.
Mengatasi masalah keuangan
Cara-cara yang ditempuh oleh perusahaan teknologi ini terjadi karena laporan keuangan mereka yang buruk pada tahun lalu. Saham-saham mereka berguguran di pasar modal. Ancaman resesi dan penurunan pendapatan menjadi penyebab. Otomatis mereka langsung menargetkan perbaikan kinerja sejak akhir tahun lalu. Panggilan untuk memperbaiki kinerja keuangan terjadi di berbagai perusahaan teknologi, termasuk perusahaan teknologi di Indonesia.
Namun, apakah cara-cara mereka efektif? Ketika Twitter mengumumkan hendak memungut pemilik akun terverifikasi, keributan muncul. Tak lama setelah pengumuman itu, saat pengguna Twitter terbangun dari tidur, mereka menemukan beberapa halaman milik akun profil tinggi, termasuk tokoh politik nasional, organisasi berita, dan beberapa jurnalis terkemuka, ditandai dengan tanda ”resmi” abu-abu baru yang menandakan bahwa akun tersebut asli. Langkah ini menjadi pergunjingan dan orang menanyakan niat di baliknya.
Beberapa hari kemudian, Musk memberi tahu pengiklan dalam percakapan yang disiarkan langsung bahwa label ”resmi” itu akan hilang. Selain menjadi merusak estetika saat melihat unggahan di Twitter, cara itu itu adalah cara lain untuk menciptakan sistem dua kelas yang disebut tidak mengatasi masalah inti perusahaan. Musk mengakui kekacauan peluncuran seperti ditulis oleh The Guardian.
Ketika Elon Musk menguasai Twitter, ia langsung berusaha meyakinkan pengiklan di Twitter pada hari Rabu bahwa pengambilalihannya yang kacau atas platform media sosial tidak akan merusak merek mereka. Maklum saja iklan adalah sumber pendapatan utama mereka. Musk tentu ingin menenangkan mereka. Namun, kekacauan malah terjadi ketika mereka mengumumkan sistem verifikasi akun platform tersebut.
Masalah besar memang masih menimpa perusahaan teknologi. Mereka memang butuh uang dalam waktu dekat. Namun, penulis Antoinette Radford di BBC News ragu dengan cara-cara seperti itu. Apakah model bisnis berlangganan adalah alternatif untuk menyelesaikan masalah mereka? Jika demikian, seberapa besar konsumen bersedia membayar? Sepertinya pertama-tama Musk dan sekarang Zuckerberg perlu mencari tahu keinginan untuk membayar dan berlangganan dari para pengguna akun mereka. Layanan berlangganan dan berbayar tidak mudah diterapkan. Apalagi mereka selama ini menggratiskan layanan tersebut.