logo Kompas.id
OpiniTerhambatnya...
Iklan

Terhambatnya ”Her-storiography” di Indonesia

Sejarah kita lebih banyak mengulas ke-lampau-an laki-laki dan seakan mengabaikan ke-lampau-an perempuan. Penulisan sejarah perempuan penting untuk membangun kesadaran dan kehidupan yang lebih berkesetaraan jender.

Oleh
MOH RIVALDI ABDUL
· 6 menit baca
Ilustrasi
SUPRIYANTO

Ilustrasi

Bangunan penulisan sejarah (historiografi) selama ini seakan meminggirkan perempuan. Sejarah lebih banyak mengulas ke-lampau-an laki-laki dan seakan mengabaikan ke-lampau-an perempuan yang dianggap remeh. Plesetan kata history menjadi his-story kemudian muncul sebagai kritik atas historiografi yang banyak menuliskan sejarah laki-laki (his), dan agak abai mendedahkan sejarah perempuan (her).

Meski kita ketahui bahwa kata history (sejarah) bukan gabungan dari his dan story, melainkan bahasa Inggris serapan dari bahasa Yunani: historia, plesetan history ke bentuk his-story tidaklah keliru, jika mengingat sejarah yang banyak berisi ke-lampau-an laki-laki. Merespons sejarah yang terlalu his-story, kemudian hadir her-story sebagai istilah dan kerja untuk mengimbangi penulisan sejarah perempuan yang selama ini terabaikan.

Editor:
YOVITA ARIKA
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000