Situasi perempuan harus semakin membaik, tidak ada yang tertinggal karena kemiskinannya dan karena menyandang disabilitas.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember tahun ini mengambil tema nasional “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”.
Tema itu secara implisit menggambarkan posisi perempuan belum mencapai taraf yang menjadi tujuan kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bertujuan agar setiap warga negara tanpa membedakan ras, suku, agama, golongan, dan jender mendapatkan hak-haknya secara setara. Pengakuan atas kesetaraan itu di banyak negara membawa kemajuan.
Ada banyak kemajuan dicapai perempuan dalam kesetaraan hak, akses, dan kewajiban sebagai warga negara sejak Kongres Perempuan 28 Oktober 1928. Kongres tersebut merupakan cikal bakal munculnya kesadaran perempuan berbagai suku di Nusantara sebagai satu bangsa Indonesia dan sekaligus pentingnya peran perempuan dalam membangun Indonesia.
Subtema peringatan Hari Ibu 2022 mewakili posisi, upaya, dan peran perempuan saat ini dalam pemulihan pascapandemi Covid-19 dan dampak ketidakpastian global akibat invasi Rusia ke Ukraina melalui kemampuan dan ketangguhan kewirausahaan, revolusi industri 4.0 yang ditandai tumbuhnya ekonomi digital. Kepemimpinan perempuan menghadapi pemulihan situasi sosial, ekonomi dan politik pascapandemi dan menuju Pemilu 2024, serta perlindungan bagi perempuan dari berbagai kekerasan.
Sepanjang 2022 kita melihat berbagai upaya dan gerakan perempuan meningkatkan perlindungan dan menjadikan perempuan lebih berdaya. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual yang disahkan menjajikan perlindungan lebih luas bagi perempuan dari kekerasan seksual, termasuk hak atas pemulihan.
Pertemuan G20 di Bali mengakui pentingnya meningkatkan peran perempuan dalam ekonomi digital, usaha mikro, kecil dan menengah, dan kepemimpinan dalam upaya pemulihan pascapandemi Covid-19. Kongres Ulama Perempuan Indonesia II melahirkan pandangan keagamaan yang melindungi perempuan, antara lain dari perkawinan usia anak, pemotongan dan pelukaan alat genital, tindak kekerasan melawan negara. Kongres Muslimah Indonesia III membahas peran perempuan dalam ketahanan keluarga dan negara.
Walakin, Skor Ketimpangan Jender Global (GGG) yang dikeluarkan Forum Ekonomi Dunia pada Juli 2022 sebesar 0,697, berada pada peringkat 92 dari 146 negara. Agar perempuan mencapai potensinya secara penuh, akses dan hak perempuan terhadap sumber daya harus diperbaiki. Akses perempuan dalam kesehatan dan pendidikan sudah baik, yaitu 0,97 dan 0,972, tetapi skor untuk ekonomi masih 0,674. Untuk peran dan kepemimpinan politik hanya 0,169.
Skor tersebut dapat menjadi salah satu alat bantu membuat strategi dan kebijakan meningkatkan peran dan akses perempuan dalam kehidupan personal maupun negara. Kita ingin saat merayakan Hari Ibu tahun depan situasi perempuan semakin membaik, tidak ada yang tertinggal karena kemiskinannya dan karena menyandang disabilitas.