Kenaikan suku bunga sebaiknya dicermati dari dua sisi, baik dari sisi kewajiban maupun sisi aset. Dengan begitu, konsumen bisa ikut mendapatkan manfaat dari kenaikan suku bunga ini.
Oleh
ANASTASIA JOICE TAURIS SANTI
·2 menit baca
Tren kenaikan suku bunga masih berlangsung. Kamis (20/10/2022), Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen.
Dampak kenaikan suku bunga ini lebih cepat dirasakan oleh konsumen yang memiliki utang dalam berbagai bentuk, seperti utang pembelian rumah dan mobil. Bagi konsumen KPR yang habis masa fasilitas suku bunga tetapnya, harus bersiap dengan perhitungan bunga baru.
Jika pendapatan keluarga tetap sedangkan biaya cicilan kredit naik, ada baiknya untuk menata kembali pengeluaran. Mencari pos pengeluaran yang bisa dihemat dapat membantu meringankan pertambahan cicilan kredit perumahan dan kendaraan.
Pos yang dapat dihemat itu, misalnya, pengeluaran untuk hiburan keluarga. Jika biasanya dalam satu bulan pengeluaran untuk itu sebesar Rp 1 juta, besar pengeluaran itu dapat dihemat dengan mencari hiburan keluarga yang lebih murah.
Lebih bagus lagi jika keuangan keluarga dapat ditata sehingga kita pun mendapatkan manfaat dari kenaikan suku bunga ini dan tidak sekadar harus mencicil nilai kredit yang lebih besar.
Di sisi lain, kenaikan tingkat suku bunga simpanan atau deposito biasanya akan lebih lama penerapannya setelah kenaikan suku bunga acuan. Kenaikan tingkat suku bunga akan memengaruhi juga kenaikan suku bunga simpanan.
Peluang ini dapat dimanfaatkan untuk mengalokasikan dana investasi pada instrumen yang terpengaruh positif oleh kenaikan suku bunga. Selain deposito, bunga obligasi juga akan ikut terkerek.
Penawaran ORI022 memang sudah berakhir pada Kamis lalu. Namun, menjelang akhir tahun, masih akan ada satu seri penerbitan obligasi ritel lagi. Setelah itu, akan keluar Sukuk Tabungan seri ST009 pada 28 Oktober hingga 16 November 2022.
Di pasar saham, saham perbankan berkapitalisasi besar patut diperhatikan.
Coba perhatikan apakah suku bunga yang ditawarkan sukuk tabungan mendatang lebih menarik atau tidak. Seiring kenaikan suku bunga, pemerintah sebagai penerbit obligasi tentu ingin mengeluarkan obligasi yang menarik minat calon investor. Dengan memberikan bunga yang lebih tinggi dibandingkan seri obligasi ritel sebelumnya, penawaran sukuk tabungan di tengah tren kenaikan suku bunga akan menarik peminat.
Di pasar saham, saham perbankan berkapitalisasi besar patut diperhatikan. Biasanya, bank besar memiliki struktur simpanan dengan dana murah yang lebih banyak. Selain itu, penyaluran kredit juga terus meningkat seiring pemulihan aktivitas ekonomi. Kenaikan suku bunga dapat memicu kenaikan kinerja perbankan.
Bagi investor pemula, mengalokasikan sebagian dana investasi untuk reksa dana pasar uang juga dapat menjadi pilihan. Seiring kenaikan suku bunga simpanan, reksa dana pasar uang dengan alokasi dana kelolaan pada deposito dapat menjadi pilihan.
Kenaikan suku bunga sebaiknya dicermati dari dua sisi, baik dari sisi kewajiban maupun aset. Dengan begitu, konsumen bisa ikut mendapatkan manfaat dari kenaikan suku bunga ini.